Mohon tunggu...
Dullah PosmanBliord
Dullah PosmanBliord Mohon Tunggu... Lainnya - Memberikan Informasi yang berharga

Nama Lengkap: DULLAH POSMAN BLIORD SIAHAAN. Lahir di Balige (Pinggir Danau Toba Bagian Selatan Sisi Timur) 4 Juni 1956. Lulus SMA PSKD II JAKARTA Tahun 1975. Pernah kuliah di UNPAD dan lulus dari Fakultas Psikologi UGM Tahun 1992. Pernah menulis di koran dan majalah. Tinggal di Yogyakarta sebagai developer, Anggota REI Tahun 2014. Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mudahnya Mengatasi Corona Virus Seperti Membalikkan Telapak Tangan

17 Juni 2021   14:31 Diperbarui: 17 Juni 2021   14:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Entah kapan Covid-19 berakhir. Varian baru bermunculan. Varian Inggris, India, dan  mungkin akan muncul varian Gunungkidul atau Samosir. Paling berbahaya kalau muncul   varian baru berupa kemiskinan akut, huru-hara tidak terhindarkan.

            Pemerintah mewajibkan pakai masker. Cuci tangan.  Jaga jarak, seperti sering tertulis di dinding belakang truk. Covid-19 terus membahana.  Orang bilang masker harus dua lapis. Ke depan mungkin harus berlapis-lapis. Jadinya mirip belalai.

Virus corona lebih kecil dari pori-pori masker medis.  Kata  epidemiolog, virus corona hanya  70 hingga 100 nano meter.  Lebih parah,  banyak beredar  masker kain biasa,  mungkin kain kelambu yang biasa digunakan mencegah nyamuk.  Yang penting tidak "dikhotbahi" petugas.

            Kalau saja pori-pori masker dibuat sebesar virus corona, apalagi lebih kecil, dan wajib dipakai, itu membuat orang terkapar. Bukan hanya virus yang tidak bisa masuk ke tubuh, tapi juga oksigen. Urusannya pasal pembunuhan.

           Umumnya     tiga "pintu masuk" virus corona ke dalam tubuh; mata, hidung, mulut. Dapat juga lewat bisul atau luka.   Hal itu sangat logis. Virus corona identik dengan udara, angin. Tidak punya alat congkel seperti maling. Dengan demikian, kalau pun  masker berlapis-lapis, yang terlindungi hanya hidung dan mulut. Jika di udara ada virus corona,  dengan mudah menempel di bola mata atau kulit yang terluka, dan masuk ke tubuh.

            Melihat hal-hal di atas, 3M nyaris sia-sia, jadi dongeng pelipur lara.  Dengan jarak ratusan meter, atau bahkan kilometer, kalau angin mengandung virus corona, seketika bisa terhirup. Belum lagi, mata, sebagai salahsatu "pintu masuk", tidak terlindungi.

            Berbeda dengan masker,  face shield yang umumnya terbuat dari  plastik putih bening tidak  berpori-pori.  Lebih dari itu,  face shield  melindungi mata. Kalau pun udara  terkontaminasi, droplet, paling-paling menempel di "kaca" fase shield. Tidak bisa masuk ke tubuh, baik melalui hidung, mulut, maupun mata. Sekali-sekali face shield dijemur, jadilah  ruspang,virus panggang.

**

            Tenaga medis, relawan, menggunakan APD Lengkap. Kepala dibungkus. Leher dibalut. Face shield di wajah. Masker menutupi hidung, mulut, bahkan dagu. Pakai sarung tangan,  telapak kaki dibungkus, pakaian  putih mulai dari leher hingga tumit kaki. Cantik, seperti alien.

            Faktanya, tidak sedikit tenaga medis, relawan, yang berbulan-bulan berinteraksi dengan pasien Covid-19, tanpa jaga jarak, tapi mereka tidak terpapar.  Virus corona tidak  masuk ke dalam tubuh mereka.. Semua "pintu" tertutup.  Kalau pun virus corona bisa nyelonong dari celah face shield dengan wajah, minimal tidak leluasa.

            Mengatasi "kenakalan" virus corona, supaya lebih yakin dan  lebih keren karena mirip astronaut: Pakai APD Lengkap, alat pelindung diri. Samakan dengan para tenaga medis.Wajibkan semua penduduk menjadi relawan. Tentu tidak baik dan tidak perlu melawan virus corona  dengan senjata nuklir,  Cukup dengan APD Lengkap. Minimal dengan face shield.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun