Di sudut kota perantauwan ini jauh dari riuh canda dan tawa senak saudara sedara, keluarga besar, dan dan kawan-kawan seperjuang dari masa manja bahagia(kecil), dan hingga dewasa ini.
Diri ini serasa mahluk sepi berkawankan agin dan cangkir kopi, menjadi tokoh utama dalam action khayalan dan mimpi-mimpi belakang.
Sajak dan syair menjadi dokumen cerita pengantar aspirasi dan inspirasi dalam menopang kerasnya kehidupan di era ini.
Senyum ini menjadi gambaran singkat akan perasaan ini, berkalung rindu dari ikatan perasaan yang terpendam menjelma bagaikan benderang perang.
Siap siaga untuk berbagai variasi tantangan hidup yang selalu siap menerjang dalam segala kondisi dan waktu.
Dan tanpa alasan untuk mundur dari alur gejolak kehidupan yang semakin mencekik.
Semangat dan dorongan cita-cita menjadi penyemangat bertahan hidup di tanah perantauan ini.
Bicara taraf kehidupan sangatlah standar, kaya dan miskin hanya ada dalam pemikiran saja, sesungguhnya pada dasarnya semua adalah sama.
Jabatan dan kedudukan adalah alur perbedaan cerita dalam proses kehidupan.
Kayakinan menjadi landasan utama,,,,
Tetaplah tersenyum dan yakin adalah kuncinya,,,