Aku kaget melihatmu, ReÂ
Tak biasanya kamu meneriakkan rindu melintasi sembiluÂ
Panggung bukan tempatmu mengalunkan lukaÂ
Pulanglah, ReÂ
Bukankah tuhan menyuruhmu mencintaiNya dalam diam?Â
Dia suka mendengar ceritamuÂ
Tentang anggur yang kau regukÂ
Tentang loronglorong hitam yang menyapaÂ
Juga tentang syair malam yang lembar demi lembar mengiris langitÂ
Jadi, ReÂ
Tak perlulah engkau menyanyiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!