Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Book

Intisari Buku: Zero Privilege, dr. Richard Lee

7 Oktober 2022   19:48 Diperbarui: 7 Oktober 2022   19:58 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Siapa yang tidak ingin kaya atau sukses? Beberapa tokoh mengatakan bahwa rata-rata orang kaya dan sukses dimulai tidak dari O atau Zero Privilege. Di buku ini, saya akan mengajarkan kesuksesan yang benar-benar dari O privilege. Buku ini bukan hanya menceritakan hal-hal pribadi tentang saya, tapi juga memberi motivasi untuk orang-orang yang memulai hidupnya dari O privilege, tapi bisa sukses berdasarkan pengalaman yang konkret.

Privilege adalah hak istimewa yang dimiliki seseorang berkaitan dengan kekayaan, jabatan, fisik, kepintaran, atau kelebihan lain yang diperoleh tanpa bekerja keras. Orang yang memilki privilege memperoleh banyak keuntungan karena dia menjadi lebih mudah menjalani kehidupan daripada orang lain.

Banyak tokoh dunia yang sukses karena mendapat privilege dari orangtua. Jeff Bezos, pemilik Amazon pada tahun 1995 mendapat modal US$ 300 ribu dari orangtuanya. 

Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, oleh orangtuanya disekolahkan di Software Development yang biayanya sangat mahal. Bill Gate meskipun drop out, tapi dari universitas terkemuka, Harvard University, yang mahasiswanya berasal dari kalangan berada. Ellon Musk lahir dari keluarga kaya, bapaknya seorang insinyur pemilik tambang di Afrika, sedangkan ibunya seorang model.

 Namun, ada juga konglomerat yang berasal dari keluarga miskin tanpa privilege. Sebut saja, Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinarmas Group, Ciputra, Owner Ciputra Group dan Chairul Tandjung, pemilik CT Corporation. Meskipun nyaris tanpa privilege, yang starting pointnya dari 0, tapi mereka mampu membuktikan bisa sukses dan kaya raya.

 dr Richard Lee pun lahir dari orangtua yang hidupnya sangat miskin atau 0 privilege. Papa hanya tamatan SMA, bekerja sebagai buruh dengan gaji pas-pasan. Waktu kecil Richard ernah mengontrak di rumah susun yang kumuh di Palembang. Untuk membayar sewa rusun, Papa harus meminjam uang dari saudara. Untuk membayar biaya masuk sekolah dari SD hingga SMA, orangtua harus menghadap Pastor Paroki agar mendapat keringanan. Demikian juga untuk membayar uang masuk kuliah di FK Unsri pun dengan cara diangsur. Namun Richard bangga, meskipun miskin, orang tuanya selalu memberikan pendidikan terbaik untuk kami.

Dengan kehidupan yang penuh kekurangan, maka sejak remaja Richard sudah mempunyai cita-cita menjadi orang kaya. Meskipun banyak tantangan, puji Tuhan, Richard berhasil meraih impiannya menjadi dokter. Richard  merasa senang karena sekarang, usahanya Klinik Kecantikan Athena telah berkembang pesat dan bangga bisa membahagiakan orangtua. Dia ingin membuktikan bahwa setiap orang bisa kaya tanpa privilege. Tergantung kemampuannya dalam memanfaatkan potensi, akses serta titik balik dalam hidupnya.

Buku ini disusun sebagai kontribusinyaa kepada pembaca, khususnya generasi muda yang ingin meraih kesuksesan di masa depan. Bahwa kesuksesan itu hak setiap orang, meskipun memulai hidup dari 0 privilege. Semoga kisah perjalanan hidup dr Richard Lee dapat menginspirasi, memotivasi dan menggerakkan pembaca untuk melakukan perubahan besar dalam hidupnya agar meraih kesuksesan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun