Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Film

Thanos adalah Kita

11 Januari 2019   07:41 Diperbarui: 11 Januari 2019   08:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Film fiksi produksi Marvel selalu menjadi best movies di berbagai dunia dan lagi-lagi Batu (stones) selalu diyakini sebagai sumber kekuatan yang bisa membuat orang duper power, Thanos digambarkan sebagai sosok penguasa yang kuat, dominan dan tak bisa dikalahkan oleh superhero. Thanos menciptakan persepsi baru, bahwa orang-orang baik akan kalah dan keburukan akan menguasai dunia.

Munculnya Thanos, diiringi senada dengan kehadiran Donald Trump yang karakternya gelap tapi malah bisa mengendalikan Amerika sang polisi dunia. Trump mewakili warga amerika yang merasa tdak aman dan nyaman terhadap serangan global baik dari ekstrimis maupun kelompok teroris yang mengancam Amerika.

Thanos membawa minset keyakinan sesat pada seseorang, bahwa untuk meraih kesuksesan, yang lain harus kalah; bahwa kebangkitan suatu kaum merupakan berarti kekalahan kaum lainnya.

Thanos bukan sosok individu. Maaf [saya] mengecewakan Anda sekalian. Thanos berada di dalam diri kita semua. Thanos adalah keyakinan sesat bahwa, untuk meraih kesuksesan, yang lain harus kalah, harus binasa, hancur lebur. Makanya kemenangan sering menggunakan cara cara yang tidak wajar bukan mengkampanyekan rencana ke depan, namun lebih bagaimana menghancurkan lawan melalui melalui perang jahat dalam bentuk penghancuran karakter, isu SARA, penyebaran hoax dan cerita khayalan yang mirip dengan kisah Infinity War.

Perang yang terjadi di media sosial bukan adu otot dan baku hantam, namun membangun perspektif negatif akan lawan tanding. makanya dalam Pilpres, Timses malah saling mencari kekurangan lawan untuk dijual ke publik sebagai barang dagangan. Bongkar muat aib dan isu isu tak penting muncul , apalagi rivalitas hanya dua Capres mendorong dua kubu untuk saling memusuhi, menerkam dan menghancurkan.

Thanos adalah diri kita yang merasa paling benar dalam membela pasangan Capres yang kita idamkan, dan bersikap tidak adil terhadap lawan,. Thanos adalah kita yang mengumpulkan teman sepaham di media sosial dan meblokir orang yang berbeda pilihan Capres. Thanos adalah ego kita yang tidak mau mengakui kelebihan orang lain.

H. Dudun Parwanto
Untuk Dapil 2 Kab Bogor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun