Mohon tunggu...
DUDUNG NURULLAH KOSWARA
DUDUNG NURULLAH KOSWARA Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

History Teacher in SMANSA Sukabumi Leader PGRI Sukabumi City

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Politisi ke Pendidikan atau Pendidik ke Politisi

21 Juli 2018   07:46 Diperbarui: 21 Juli 2018   07:59 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membaca riak dan dinamika politik dan pendidikan saat ini, terdapat beberapa hal menarik. Hal klasik adalah politisasi pendidikan yang sudah lama terjadi sehingga menyebabkan pendidikan menjadi salah arah. Pendidikan dipolitisir maka ruang edukasi menjadi ruang anomali yang menafikan prioritas pendidikan.

Judul "Politisi ke Pendidikan Atau Pendidik ke Politisi" adalah sebuah judul yang menjelaskan adanya "migrasi" para politisi ke dunia pendidikan dan adanya pendidik yang masuk dunia politik. Bagi Saya bila para politisi masuk ke dunia pendidikan terasa tidak pas dan bukan dunianya. Hal ini akan melahirkan politisasi pendidikan.

Beda dengan para pendidik masuk dunia politik maka bisa terjadi pendidikan politik atau menjadikan ruang politik lebih berwajah mendidik. Ungkapan Saya ini mungkin terasa subjektif karena lebih memulyakan pendidik dibanding politisi. Politisi sejati adalah politisi yang bergerak dalam ranah politik. Ia tidak menjamah secara parktis pada dunia pendidikan.

Pendidik sejati justru Ia harus menjamah dan mampu mengedukasi semua bidang kehidupan. Dua hal berbeda. Bila dunia politik diedukasi atau ada edukasi politik itu baik. Bila dunia pendidikan dipolitisir atau politisasi pendidikan itu tidak elok. Dunia politik diartisir (banyak artis) saja tidak elok terlihat. Apalagi bila dunia pendidikan banyak politisi dan dipolitisir.

Memang pada dasarnya kehidupan ini berkelindan. Politik adalah produk pendidikan dan pendidikanpun bisa berkembang terkait adanya kebijakan politik. Pendidikan itu penting dan politik juga sama penting. Namun hal yang paling urgen dan elok adalah menjadikan dunia pendidikan sebagai pilar perbaikan bangsa. Sisakan dunia pendidikan sebagai ruang untuk kembali bila sebuah bangsa sudah mulai tersesat.

Bila dunia pendidikan terlalu banyak dipolitisir, dijadikan proyek dan dianggap bagian dari asesoris politik maka bahaya. Idealnya dunia pendidikan menjadi rumah sehat, bersih dan tempat kembali ketika semua merasa bodoh dan tersesat. Jangan tersesat di pendidikan dan menyesatkan pendidikan. Bahkan alangkah indahnya bila setiap pimpinan di pendidikan terlahir karena kompetensi bukan karena pertimbangan politik.

Saat ini termasuk tahun politik. Apalagi menjelang Pilpres dan Pileg tahun 2019. Jangan sampai terjadi pilek di Pilpres dan Pileg gara-gara menjadikan dunia politik sebagai ajang cari nafkah. Orang pilek tidak sehat, nafas meded dan tak mampu mengendus bau. Begitupun bila dunia politik meded dan tak mampu mengendus realitas di masyarakat maka peran dan fungsi politisi menjadi tak efektif. Mandul dan tak mampu melahirkan anak kebijakan yang mensejahterakan.

Hadirnya sejumlah pendidik atau tokoh pendidikan ke dunia politik bagi Saya adalah sebuah gejala positif. Gejala ini lebih baik dibanding trennya artis masuk politik dan politisi masuk dunia pendidikan dan sekolahan. Para pendidik idealnya ikut ambil bagian "menguasai" dunia politik. Jangan sampai para artis, para oportunis dan bahkan para premanis masuk politik. Rusak negeri ini. Artis masuk politik diduga bawaan artisnya yang akan menonjol. Preman masuk politik diduga bawaan premannya yang akan menonjol. Beda dengan pendidik masuk politik maka bawaan pendidiknya diharapkan yang akan menonjol.

Stop! Politisasi pendidikan! Dukung para pendidik terbaik maju ke politik! Apapun partainya. Mari kita ramai-ramai perbaiki dunia politik dan dunia pendidikan dengan mendukung para pendidik menjadi politisi dan menolak politisasi pendidikan. Ini bukan curang dan egois melainkan tentang idealisme dan perlunya "fanatisme" di dunia pendidikan. Dunia pendidikan adalah tempat sebuah bangsa kembali memperbaiki diri. Sisakan pendidikan sebagai benteng pertahanan bangsa yang terakhir.

Selama dunia pendidikan masih dipolitisir dan dijadikan proyek regim dan pihak-pihak tertentu maka selama itu pula upaya mencerdasakan kehidupan bangsa hanya jargon. Upaya mencerdasakan kehidupan bangsa hanya proyek pendidikan dan pendidikan proyek. Hayoo para guru, pendidik, mantan pengurus organiasi profesi, mantan Kadisdik dan bahkan ulama bila perlu berkhidmat di dunia politik. Perbaiki dunia politik, mulai dari orang-orang yang lebih baik.

Hadirnya guru berpolitik. Pendidik berpolitik. Ulama berpolitik. Akan lebih baik terdengar dibanding artis berpolitik. Preman berpolitik. Idealnya dunia pendidikan dan dunia politik terus membaik. Lahir para pendidik yang hebat dibarengi dengan kelahiran para politisi yang dedikatif. Yu kita sambut tahun politik dengan mendukung para politisi terbaik. Termasuk mendukung masuknya para pendidik di dunia politik. Takbir!

           

           

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun