Mohon tunggu...
Annisa Adinda
Annisa Adinda Mohon Tunggu... Desainer - Designer | Free Writer | Movie & literature enthusiast

@dudukbungkuk / @susupanggang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bias Tafsir Masjid Simbol Illuminati

8 Juli 2019   13:42 Diperbarui: 8 Juli 2019   14:10 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mihrab Masjid Al-Safar (kiri) dan simbol Illuminati (kanan) (sumber : BBC Indonesia & shutterstock)

Lalu, jika pernyataan kemiripan geometri adalah hal yang sah, maka apakah contoh bentuk bangunan Burj Al-Arab tanpa memandang konsep perancangan dapat dikatakan pula mirip dengan bentuk lain? Lalu bagaimana makna sebenarnya dari suatu bentuk dapat benar-benar tersampaikan?

 

Burj Al-Arab, Dubai (sumber : jumeirah.com)
Burj Al-Arab, Dubai (sumber : jumeirah.com)

Menurut Charles Jencks (1980)[5], makna memiliki dua cara pandang pemaknaan yaitu makna primer dan makna sekunder. Makna primer adalah artikulasi suatu bentuk yang terkait dengan fungsinya, misalnya bentuk atap miring yang bertujuan untuk memudahkan air hujan turun. Makna primer juga dapat pula dikatakan sebagai artikulasi kemiripan dari suatu bentuk, contohnya seperti pernyataan Rahmat Baequni terhadap Al-Safar

Sementara itu makna sekunder adalah artikulasi yang berkaitan dengan emosi atau personal. Contohnya, penggunaan atap Joglo pada rumah modern sebagai wujud penghormatan terhadap warisan arsitektur Jawa.

 Mungkin hasil dari pemaknaan dengan cara di atas masih terasa mengawang. Mengambil dari teori semiotika C.W Morris (1938)[6], makna memang perlu diartikulasikan lebih mendalam lagi dengan melihat berbagai segi yang berkaitan dengan hal yang dimaknai, sehingga pemaknaan tidak berhenti pada sudut pandang suatu individu tetapi juga pada perancang, terlebih karena alasan perbedaan latar belakang yang dimiliki antara pencetus makna bentuk dan perancang yang menyebabkan ragam pernyataan makna. 

Kembali pada pernyataan kemiripan simbol illuminati pada Masjid Al-Safar, pernyataan tersebut muncul begitu saja tanpa akar yang konkret. Padahal, masih banyak simbol lain yang menggunakan segitiga seperti simbol hazard mobil atau logo AutoCAD. Masih banyak pertimbangan pernyataan yang tentu membutuhkan aspek teori bentuk geometri arsitektur. Bentuk yang kurang jelas wujudnya akan sulit memberikan pembahasaan wujudnya pada khalayak umum atau mungkin bentuk tersebut memang sengaja dibuat rumit untuk memicu banyaknya pendapat atau bisa saja tidak sengaja dibentuk sedemikian rupa karena dihasilkan dari proses eksplorasi.

Lantas, pesan dari suatu bentuk akan memiliki makna yang tepat jika diadakan diskusi terlebih dahulu dari masing-masing pihak demi menemukan titik tengah dari sudut pandang dan pendalaman ilmu. Karena, terwujudnya karya pasti akan menimbulkan tafsir, dan timbulnya tafsir akan menghasilkan bias, timbulnya bias adalah hal yang sah saja dan justru menjadikannya sebuah keunikan.

Daftar Pustaka: 

[1] BBC Indonesia. 2019. Masjid Al Safar di Bandung : Tuduhan Simbol Illuminati dan Kontroversi dalam Rancang Bangun. [Online]. Available : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48577560. [10Juni 2019].

[2] Wikipedia. Origamic Architecture. [Online].Available : https://en.wikipedia.org/wiki/Origamic_architecture

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun