Mohon tunggu...
Senpai D2
Senpai D2 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

VR untuk Pendidikan, Media Pembelajaran Masa Depan Tingkatkan Kualitas Pendidikan

27 Desember 2018   14:49 Diperbarui: 27 Desember 2018   14:55 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Potensi yang dimiliki VR untuk meningkatkan potensi pembelajaran dan keterlibatan siswa tidak bisa diremehkan. Di dunia yang semakin didasarkan pada pengalaman, nilai VR terus bertumbuh.

Masa Depan Dan Potensi VR Untuk Pendidikan

Virtual Reality tentu tidak akan mengambil alih dasar keseluruhan untuk pendidikan, tetapi lebih ke melengkapinya. Ini merupakan tools yang efektif, kendati demikian masih ada beberapa mata pelajaran yang lebih efektif dengan metode pembelajaran tradisional.

Perusahaan-perusahaan pembelajaran juga telah ikut terjun dalam penggunaan VR untuk pendidikan. Pearson, salah satu pemasok kurikulum dan materi pembelajaran terbesar di dunia mengungkapkan program sejarah baru yang imersif yang diberi nama Imagine Project. 

Mereka mengatakan akan menggunakan Virtual Reality untuk membantu siswa mengalami sejarah melalui permainan peran, berinteraksi dengan orang-orang nyata dalam sejarah, dan memeriksa sumber materi. Sifatnya yang interaktif dan mampu memberikan berbagai perspektif, akan membantu siswa untuk lebih memahami bagaimana masa lalu mempengaruhi masa kini dan melibatkan mereka untuk berpartisipasi dalam membentuk masa depan.

Selain penggunaan VR untuk pendidikan, di Singapura siswa akan segera menggunakan Virtual Reality untuk mendapatkan lebih banyak empati untuk penyakit mental. Program ini akan membuat para remaja memakai headset dan kemudian mengambil pemikiran seorang karakter yang menderita depresi. Setelah itu, mereka akan memproses dan berbicara tentang pengalamannya kepada orang disekitarnya. Teknologi serupa digunakan untuk menunjukkan kepada siswa apa yang dirasakan oleh orang Autisme melalui gambar dan suara.

Dengan menempatkan anak-anak dan remaja di posisi orang lain, VR memiliki potensi untuk menjembatani kesenjangan melintasi banyak batasan dan pengalaman. Dan itu bukan hanya tentang merasakan apa yang mereka rasakan. Anak-anak akan segera dapat berada di ruang kelas berbicara (secara digital) berhadapan dengan siswa lain di seluruh dunia.

Baca juga: Papan Tulis Interaktif, Membuat Kegiatan Mengajar Jadi Lebih Mudah, dan Nyaman

VR untuk pendidikan juga memungkinkan pengguna untuk berbagi pengalaman emosional yang biasanya sulit untuk dialami di ruang kelas. Untuk profesi dengan stres tinggi seperti dokter dan EMT, sulit untuk mengajarkan cara bereaksi terhadap pasien yang berada di bawah tekanan atau trauma tanpa adanya pasien yang membutuhkan perawatan. Dengan VR, kita dapat melatih siswa melalui komponen emosional dari pekerjaan, yang menjadikan mereka benar-benar siap dalam menghadapi pasien dengan kondisi apapun.

Jika 86% guru merasa sulit untuk membuat siswa tetap terlibat, dan VR dapat membantu meningkatkan keterlibatan, maka besar kemungkin penggunaan VR untuk pendidikan akan semakin bertumbuh di tahun-tahun mendatang. Meski teknologi ini hanya dianggap sebagai media hiburan semata beberapa tahun yang lalu, tetapi potensinya jauh lebih dari itu. Jika VR benar-benar diterapkan secara meluas di sekolah-sekolah, itu akan merubah metode pembelajaran menjadi lebih baik, tajam, dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun