Mohon tunggu...
dua titikkoma
dua titikkoma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Budayakan membaca
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jabarkan semua

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ijtima Ulama Harus Berdasarkan Dalil Agama, Bukan Kepentingan Politik

1 Mei 2019   14:27 Diperbarui: 1 Mei 2019   14:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ijtima Ulama akan kembali digelar untuk membahas kecurangan Pemilihan Umum 2019. Meski menggunakan atribut ulama, kegiatan tersebut lebih banyak motif politiknya.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF), Yusuf Martak, mengatakan ijtima ulama ini merupakan tindak lanjut dari ijtima pertama dan kedua.

Sebagaimana diketahui, kedua ijtima sebelumnya itu terkait dengan pencalonan Prabowo Subianto. Kemudian saat Prabowo menunjukan posisinya yang hampir kalah saat ini, para ulama yang sebagian besar eksponen 212 itu pun berencana menggelar kembali Ijtima Ulama kembali.

Inilah yang menguatkan kesan politis tersebut.

Bila memang Ijtima Ulama itu murni untuk kepentingan agama dan umat Islam seharusnya itu berdasarkan pedoman, aturan atau hadisnya. Jadi ada dasar hukumnya yang benar.

Jangan sampai itu berdasarkan kepentingan politis. Pendapat seperti itu sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI, Jusuf Kalla.

Selain soal motif, jalannya ijtima ulama itu juga akan bergantung pada kelompok-kelompok yang hadir. Kalau yang hadir adalah kelompok-kelompok tertentu, seperti ijtima ulama sebelumnya, maka sudah dapat dipastikan akan "berat sebelah" mendukung Prabowo dkk.

Jika yang hadir Ulama dari NU, Muhammadiyah dan kelompok Islam lainnya yang lebih beragam, maka isi Ijtima itu akan berbeda. Kemungkinan besar justru akan sesuai dengan kepentingn agama, bukan karena alasan politis.

Komposisi ulama yang hadir itu akan menunjukan posisi ijtima ulama yang politisnya atau tidak.

Yang pasti pelaksanaan Ijtima Ulama III bukan solusi untuk membuktikan isu kecurangan Pemilu yang dituduhkan kubu 02. Karena sudah ada mekanisme hukum yang jelas dalam mengadili permasalahan Pemilu.

Penyelenggaraan Ijtima Ulama III yang membahas kecurangan Pemilu sama saja merendahkan dan mempolitisasi agama. Hal ini semakin menegaskan bahwa kekalahan Prabowo-Sandiaga itu mendekati kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun