Mohon tunggu...
DuaBahasa
DuaBahasa Mohon Tunggu... Freelancer - Words are mighty powerful; it's the Almighty's word that perfected our universe

Terus mencoba membuat alihan bahasa yang enak dibaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Kita Impas," Kata Bumi, Suatu Hari Nanti...

24 Oktober 2021   21:05 Diperbarui: 24 Oktober 2021   21:13 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Foto: koleksi pribadi - rumpun melati; anak gembala & ternaknya]

Sebagai orang awam, saya ingin memahami net-zero emissions dengan sederhana:

Setiap kali kita membuang sekian banyak karbon, sekian banyak karbon pula yang mesti kita netralkan, ubah atau gantikan.

Kondisi Bumi

Jumlah manusia makin banyak. Karbon yang kita buang di bumi pun makin banyak. Sayangnya, populasi tumbuh-tumbuhan kian sedikit. Padahal merekalah sang pengubah karbon. Artinya, karbon yang tak-terkonversi juga kian sedikit.

Perlu puluhan pohon dewasa untuk menyerap habis satu kilogram karbon yang dibuang manusia ke atmosfer. Ini baru satu kilogram karbon karya alam, belum karbon buatan putri-putra adam.

Yang timpang harus dibuat kembali setimbang. Dan yang bisa kita semua lakukan tentunya memperbesar populasi tumbuhan. Jumlah tanaman harus dilipatgandakan -- segala jenis tanaman, mulai dari pohon buah hingga tanaman bunga.

 Melati bagi Bumi

Untuk mencapai "titik-impas karbon", kita butuh jauh lebih banyak tanaman berdaun lebat. Daunlah "pabrik" yang mengubah karbon menjadi oksigen dan zat gizi bagi sang tanaman.

Pohon dewasa dan besar, sehat dan berdaun rimbunlah yang paling optimal mengolah karbon. Sayangnya, untuk tumbuh dewasa dan besar, pohon butuh waktu bertahun-tahun, selain lahan yang luas.

Ini tentu hambatan bagi kita yang tinggal di rumah tanpa lahan atau di rumah dengan lahan sempit.

Bisakah ini diakali?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun