Mohon tunggu...
Taruri Deti Aniska
Taruri Deti Aniska Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru Taman Kanak Kanak di Kabupaten Bantul DIY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asyiknya Mengenal Bilangan dan Lambang Bilangan menggunakan Papan Pintar

13 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Pudjiati dan Masykouri (Sari, 2019: 125) kognitif diartikan dengan kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan soal-soal sederhana. Salah satu kemampuan kognitif anak diharapkan dapat mengenal bilangan dan lambang bilangan. Pengetahuan dasar ini berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Nurani (2011: 67) perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun adalah menggunakan angka-angka tanpa pemahaman, mempunyai ketertarikan dengan jumlah dan anak sudah mulai menggunakan angka, jumlah dan panjang. Permendiknas Nomor 146 Tahun 2014 memuat Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan lingkup perkembangan kognitif mengenai konsep bilangan dan angka. Standar tersebut menyatakan bahwa anak usia 4-5 tahun, yang termasuk kelompok A di dalam kegiatan Taman Kanak-kanak, dapat menyebutkan angka 1-10. 

Menurut Syukur dkk, (2005: 72) bilangan adalah banyak benda, satuan jumlah, ide bersifat abstrak, yang memberikan keterangan mengenai banyak anggota himpunan. Lambang bilangan adalah simbol atau kata yang digunakan untuk menyatakan suatu jumlah tertentu. Untuk menyatakan suatu jumlah, kita menggunakan lambang dan nama bilangan. Bilangan juga merupakan elemen dasar berhitung.

Misyati (2013: 21) mengemukakan belajar bilangan bagi anak usia dini bukan berarti belajar yang menuntut anak untuk mampu berhitung sampai seratus, seribu, atau bahkan menuntut anak untuk memahami operasi matematika yang rumit. Belajar bilangan untuk anak usia dini, lebih kepada pengenalan konsep bilangan dan simbol dari suatu bilangan. Belajar bilangan pada anak usia dini masih dalam proses mengenal bilangan. Mengenal bilangan bukan hanya mengenal bentuk dari bilangan akan tetapi mengenal makna dari bilangan tersebut. Pengenalan lambang bilangan tidak hanya sekedar mengenal lambang dari suatu bilangan, akan tetapi anak mampu mengetahui makna atau nilai dari suatu bilangan. Jadi kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan kesanggupan untuk mengetahui simbol yang melambangkan banyaknya benda. Anak yang memiliki kemampuan mengenal lambang bilangan yaitu anak yang memiliki kesanggupan untuk mengetahui makna dan simbol yang melambangkan banyaknya suatu benda.

Pengenalan lambang bilangan yang hanya berupa hafalan menjadikan anak sekedar mengetahui lambang bilangan tanpa mengetahui makna dari bilangan tersebut. Anak yang sekedar menghafal lambang bilangan akan merasa kesulitan dalam menyelesikan suatu  asalah yang berhubungan dengan bilangan. Konsep yang belum matang menjadikan anak bingung jika dihadapkan dengan persoalan
yang berhubungan dengan bilangan. Oleh karena itu, sangat penting mengenalkan lambang bilangan pada anak sejak usia dini.

Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak dan dapat membantu anak mencapai perkembangan yang utuh. Melalui bermain anak melakukan kegiatan-kegiatan fisik, belajar bergaul dengan temannya, membina sikap hidup positif, menambahkan perbendaharaan kata. Bermain merupakan sebuah kegiata yang dapat mendukung proses berfikir anak. Bermain dapat membentuk perkembangan kognitif anak. Bermain memberikan kontribusi pada perkembangan intelektual atau kecerdasan berfikir melalui sebuah pengalaman yang tentu memperkaya cara berfikir mereka. Adapun manfaat bermain bagi anak TK menurut Rianto (Fitri, 2019: 18) adalah sebagai berikut:

  • Memperkuat fisik (tubuh) lewat gerakan-gerakan otot. Anak umur 4-6 tahun kadang-kadang tidak mengenal lelah. Mereka selalu gembira. Kegembiraan itu diekpresikan dengan berlari-lari, melompat, menendang bola, mendorong kursi, bermain ular-ularan, kucing-kucingan, dan sebagainya. Lewat berbagai permainan itu, otot-otot mereka tumbuh dan berkembang secara wajar.
  • Mengembangkan kepribadian, melalui sikap sportif, jujur, kerjasama dan moral. Lewat bermain anak semakin bersikap positif dan mampu berinisiatif.
  • Meningkatkan komunikasi, semakin mendekatkan hubungan antara anak dengan teman-temannya, orang tua, dan gurunya.
  • Melatih bermasyarakat. Lewat bermain anak-anak berlatih menaati atauran dan tata tertib permainan, serta melakukan hak dan kewajibannya. Bila anak melanggar aturan, ia akan dikenai sangsi hukuman dari teman-temannya atau akan di jauhi oleh mereka.
  • Mengenal lingkungan sedini mungkin. Anak-anak menggunakan alat sebagai sarana bermain. Berbagai macam benda dimanipulasikan untuk memenuhi  hasrat bermain mereka. Dengan demikian banyak benda dapat dilihat, didengar, diraba, dicium, dikecap, dan dimanipulasikan. Semakin banyak benda yang mereka kenal, bertambah pesat pula perkembangan persepsi mereka.
  • Mencegah dan menyembuhkan tekanan batin. Banyak ahli ilmu jiwa yang menggunakan permainan sebagai metode terapi/pengobatan awal bagi anak yang mengalami tekanan.
  • Merupakan sumber belajar. Lewat bermain anak bisa melatih ketrampilannya, menambah pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dan hal-hal yang ada dilingkungan anak, serta memperkembangkan daya cipta

Salah satu aspek perkembangan kognitif yang dapat dicapai melalui kegiatan bermain adalah kemampuan mengenal bilangan dan lambang bilangan. Bermain yang dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan dan lambang bilangan adalah bermain “kucing pintar”. Bermain kuncing pintar dapat mengenalkan bilangan dan lambang bilangan. Anak mengenal bilangan dan lambang bilangan melalui permainan kucing pintar seperti menjodohkan kartu angka dengan benda konkret (boneka kepala kucing).

Permasalahan yang dialami anak kelompok A TK Masyithoh Kalangan yaitu kemampuan mengenal bilangan dan lambang bilangan yang masih rendah. Guru akan menstimulasi perkembangan anak dengan menyediakan kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan dan lambang bilangan yaitu dengan cara menggantungkan boneka kepala kucing pada papan pintar kemudian anak mengambil kartu angka sesuai boneka kepala kucing yang digantungkan. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat boneka kepala kucing dan papan pintar yaitu:

  • Gunting
  • Lem tembak
  • Lem astero
  • Spidol
  • Kain flanel
  • Dakron
  • Fitur wajah kucing
  • Tali
  • Kardus bekas
  • Lakban
  • Cutter 
  • Stik es krim

Cara membuat boneka kepala kucing, yaitu:

  • Siapkan semua alat dan bahan
  • Jiplak pola pada kain flanel
  • Gunting pola kepala kucing
  • Buat pola angka kemudian gunting sesuai pola
  • Tempel pola angka pada pola kepala kucing bagian belakang
  • Gunting tali untuk membuat gantungan
  • Lem bagian tepi kepala kucing, tempel tali dan sisakan sedikit bagian yang terbuka
  • Gunting kain flanel membentuk fitur wajah kucing
  • Hias pola menggunakan fitur wajah kucing
  • Masukkan dakron pada pola kepala kucing kemudian lem bagian yang terbuka
  • Untuk membuat papan pintar, siapkan kardus bekas bagi menjadi 2 bagian dan rekatkan menggunakan lakban membentuk papan
  • Lapisi kardus menggunakan kain flanel
  • Tempel stik es krim untuk menggantungkan pola kepala kucing

Cara bermain anak yaitu:

  • Anak antri menunggu giliran
  • Anak menggantungkan boneka kepala kucing pada papan pintar sesuai keinginan
  • Anak mengambil kartu angka sesuai jumlah kepala kucing yang digantung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun