Mohon tunggu...
Destyana Larasati
Destyana Larasati Mohon Tunggu... Human Resources - mahasiswi

3

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesehatan Kerja LKMS Berpengaruh Besar pada Kepercayaan Masyarakat

3 Desember 2019   12:01 Diperbarui: 3 Desember 2019   12:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

perkembangan ekonomi memang memberikan harapan positif bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang memiliki kiprah lebih dalam dunia keuangan Islam ini. Tidak hanya dalam dunia perbankan saja, namun juga lembaga-lembaga keuangan mikro yang sudah merambah banyak dalam setiap lingkungan masyarakat saat ini. Dari setiap komponen keuangan ini tentunya juga memerlukan dukungan untuk mengembangkan kinerjanya guna menapai target kemakmuran masyarakat.

Keberadaan lembaga keuangan mikro syariah, seperti koperasi syariah dan BMT, dapat memberikan peluang dan jalan pintas bagi usaha-usaha mikro yang ada. Seringnya menemukan dimana mereka mengalami hambatan apabila akan mengajukan pembiayaan pada perbankan. Lembaga keuangan mikro ini datang dan membantu mereka untuk menjalankan usahanya.

Namun dalam perjalanan lembaga keuangan mikro sejau ini, masih banyaknya problematika yang menghambat perkembangan lembaga keuangan mikro. Permasalahan umum yang banyak terjadi masih mengarah kepada pihak internal mereka sendiri. Antara lain seperti bagaimana manjemen struktur organisasi, masalah permodalan dan juga tingkat kualitas sumber daya manusia yang ada. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan lembaga keuangan mikro yang ada saat ini tidak berjalan efektif dan efisien. Tidak sedikit pula dari lembaga keuangan mikro ini yang memilih untuk tutup pintu.(Burhanuddin Yusuf).

Maka dari itu diperlukan penilaian kinerja agar tercapai fungsi dan bagaimana peran yang semestinya dilakukan oleh lembaga keuangan mikro untuk masyarakat dan negara. Kita ambil saja sebagai contoh koperasi syariah, dalam proses penilaian kerjanya yang disebut sebagai penilaian kesehatan koperasi sebagai sarana untuk mengukur dan mengetahui apakah proses aktivitas yang ada dalam opersional koperasi tersebut sudah berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Indikator yang digunakan sebagai pengukur kesehatan kinerja lembaga keuangan, kebanyakan sama dengan perbankan syariah, antara lain : Economic Value Added (EVA), PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), CAMEL (Capital, Asset, Management, Equity, and Liability), Permenkop No. 35.3/PER/M.KUKM/X/2007 dan Permenkop No.7/PER/DEP.6/IV/2016.(Antin, Agus).

Keberhasilan lembaga keuangan mikro, ditunjukkan dengan kualitas kinerja yang baik dari pihak internal lembaga keuangan mikro sendiri. Karena, apabila pihak internal sendiri sudah memiliki reputasi yang baik dimata masyarakat, maka masyarakat pun akan memberikan kepercayaan lebih kepada mereka, dan lembaga keuangan mikro dapat berkembang jauh lebih baik. Maka dari itu, kualitas sumber daya manusia dengan pemahaman yang sepadan pula dengan keuangan Islam, memang sangatlah penting, agar kinerja organisasi ini dapat berjalan dengan tepat. Namun sekali lagi yang harus ditekankan kepada pihak LKMS, bahwa mereka tidak semata-mata hanya memfokuskan untuk mencari profit saja. Namun lebih kepada tujuan utama kehadiran mereka, yaitu membantu perkembangan usaha-usaha mikro yang ada, sehingga dapat menambah kesempatan kerja seklaigus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun