Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Intuisi Pagi

22 Juni 2019   10:02 Diperbarui: 22 Juni 2019   10:15 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intuisi Pagi

Mimpi bergegas meninggalkan segala cemas
sementara udara masih bergumul dengan gigil

burung pipit ramai bergeming di atas genting
kemarau pun mulai mengundang dingin
anak-anak mereka menagih jatah makan
di pagi hening padi pun belum menguning

Juni yang kering mulai nyaring berdenting
panas selalu bertaring di siang jalang
meski wajahwajah kota teramat gersang
jangan sampai sungai harapan turut kerontang

kesejukan hujan yang lama tak bertandang
dirindui dan dinanti hati yang rimbun doadoa
menjaga zikir dalam diri dan pikir

ketika pagi membuka jendela
suara embun lirih bertasbih
di sela-sela suara angin yang letih
tubuh dan jiwa pun berlabuh di atas sajadah

CJR, 22/6/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun