Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tragedi di Malam Takbir

23 Mei 2019   16:42 Diperbarui: 23 Mei 2019   16:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau begitu, nanti tolong bilang sama Ayah ya, Bu. Aa mau langsung ikut takbiran di masjid setelah shalat Isya berjamaah. Boleh, kan?" pinta Kubil seraya membereskan piring dan gelas bekas makan. Anak yang baru duduk di kelas 4 itu terbiasa mencuci piring dan perlengkapan makan oleh sendiri. Orang tua Kubil benar-benar menerapkan kedisiplinan kepada anaknya sedini mungkin.

"Iya nanti Ibu akan sampaikan, tetapi pulangnya jangan terlalu malam, ya. Jam Sembilan sudah harus ada di rumah lagi. Agar besok subuh tidak bangun kesiangan!" pinta Ibunya.

"Insya Allah, terima kasih, Bu"

***

Suara dulag*) sudah memecah malam. Tetabuhan beduk di setiap masjid, dan mushala mulai bersahutan. Irama-irama khas tabuhan beduk berpadu dengan lantunan takbir dalam pengeras suara di atas kubah masjid.

Di teras masjid Al-Mujahid terihat beberapa anak bergerombol. Mereka bergantian menabuh beduk. Termasuk Kubil dan teman temannya. Sesuai kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya.

"Do, kenapa Yujeng tidak ikut shalat Isya berjamaah, ya?" seloroh Kubil kepada Dodo.

"Iya, kenapa ya? Padahal tadi sore, saya berpapasan di dekat jalan kereta," timpal Cungkring sambil merapikan duduknya. "Tapi tidak saya tanya mau ke mana, karena di sepertinya sedang tergesa-gesa," imbuhnya lagi.

"Oh, iya, saya tahu. Kalau tidak salah dia tadi sore pergi ke jalan, katanya dia mau membeli petasan." Ibo ikut nimbrung. Anak berambut berkulit agak gelap dengan rambut ikal itu sering menjadi informan ulung di antara teman-temannya. Teman-temannya mafhum kalau dia sangat menyukai buku-buku cerita atau komik yang berbau spionase. Dan tokoh kartun kesukaannya adalah Detective Conan.

"Wah, kalau saya tidak tahu Bil. Saya tidak sempat bertemu sejak sepulang dari rumah kamu tadi sore. Padahal tadi saya mampir ke rumahnya. Dan hanya ada ibunya yang sedang menggoreng bala-bala untuk jualannya. Tapi sepertinya jawaban Ibo bisa benar juga." Dodo menambahkan.

Belum usai Kubil dan teman-temannya menemukan jawaban atas ketidakhadiran Yujeng, tiba-tiba seorang anak berteriak membuat penabuh beduk menghentikan pukulannya ke beduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun