Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Nabeez Dapat Menjadi Alternatif untuk Berbuka Puasa

21 Mei 2019   16:29 Diperbarui: 21 Mei 2019   16:56 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ajaran Islam tuntunan untuk berbuka puasa adalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah, SAW. "Biasanya beliau berbuka puasa dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air."  (HR. Abu Daud 2356, dishahihkan  Al albanidalam shahihsunan Abi Daud).

Setiap keluarga tentu memiliki kebiasaan berbeda saat berbuka puasa. Tetapi saat berbuka puasa masih ada yang mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak memperhatikan kandungan nutrisi yang cukup atau pun dampaknya baik atau tidak bagi tubuh. Kerkadang di antara kita masih ada yang mengonsumsi menu makanan untuk berbuka itu asal enak dan mengenyangkan.

Apalagi zaman sekarang begitu menjamur gerai makanan yang menyajikan makanan siap saji yang tentu saja menawarkan bebagai makanan juga minuman yang enak dan menggiurkan. Belum lagi dengan berbagai tawaran iklan makanan-dan minuman yang setiap hari menyapa pemirsa dan selalu hadir di hampir setiap rumah melalui layar televisi dari pagi hingga malam dengan beragam bentuk iklan.

Berikut ini yang dilansir dari beberapa sumber ada beberapa buah-buahan dan minuman yang dapat menjadi pilihan baik serta sehat untuk berbuka puasa. Seperti buah kurma, semangka, berry (stobery dan blue berry), pisang, jeruk, alpukat, dan kiwi, belimbing, mangga, dan pepaya. Berbagai buah-buahan tersebut dapat dimakan utuh dan secara langsung atau bisa juga diolah terlebih dahulu menjadi makanan atau minuman yang menyegarkan tentunya. Contoh olahan bisa seperti selai, jus, sup buah, atau salad buah yang ditambah dengan susu dan mayones.

Selain jus, ada jenis minuman yang tak kalah menyegarkan bagi tubuh saat berbuka, yaitu nabeez. Nabeez merupakan minuman yang menyehatkan sejenis infused water yang sangat disukai Rasulullah. Cara membuat nabeez sangat mudah, cukup dengan beberapa buah biji kurma (Rasul biasanya lebih dari dua dengan jumlah ganjil, tiga atau lima buah), kemudian diseduh dengan air panas di dalam sebuah gelas kemudian disimpan dalam suhu ruang selama kurang lebih 12 jam. Kalau selama bulan puasa kita bisa membuat nabeez setelah sahur untuk kita sajikan saat waktu berbuka berbuka, atau membuatnya setelah berbuka dan diminum saat sahur.

Berdasarkan berbagai sumber manfaaat dari air nabeez ini adalah menstabilkan tekanan darah, menghilangkan kolesterol jahat, membantu proses detoksasi tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh dan juga baik juga dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil. Namun air nabeez ini cukup hanya bertahan selama 1-2 hari saja. Jika memasuki hari ketiga haram hukumnya karena air rendaman tersebut sudah menjadi arak.

Lalu, bagaimana dengan kolak? Menu khas yang selalu hadir dan menjadi incaran sebagian besar masyarkat kita, khususnya muslim di ulan puasa ini tak pernah luput menjadi menu yang seolah --olah wajib ada jika mau berbuka.

Padahal kini ragam dan jenis makanan tradisonal serta makanan luar negeri juga cukup banyak yang menggiurkan. Namun kolak hampir bisa dipastikan selalu ada dan banyak di bulan puasa ini. Sebagai makanan tradisonal khas bulan puasa masyarakat di Indonesia. Kolak yang umumnya terdiri dari pisang, ubi, atau kolang-kaling dan labu, dengan kuah yang manis dari gula merah serta terkadang ditambah dengan santan kelapa.

Jadi, jika bahan-bahan kolak tersebut dipadukan alam sebuah menu tentu akan menjadikan makanan tradisonal itu dapat menjadi menu pilihan saat berbuka puasa. Selain itu, makanan khas yang identik dengan bulan Ramadan yang sering disajikan untuk takjil atau sebagai pembuka saat berbuka puasa, ada juga yang menjadikannya sebagai menu tambahan di saat sepulang tarawih sambil beristirahat.

Dengan bebebrapa alternatif yang disebutkan di atas tentu kita akan menyajikan dan mengonsumsi yang sesuai dengan selera dan pertimbangan kesehatan tentunya selain budget keuangan juga. Tetapi setidaknya yang menjadi hal utama adalah berbukalah dengan menu yang berbahan pemanis alami seperti buah-buahan yang disebutkan di atas, dan bukan dengan menu yang mengandung pemanis buatan, karena mengandung zat gula yang tidak baik bagi tubuh.

Wallahu a'lam bish-shawabi. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun