Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Momentum untuk Bermuhasabah

8 Mei 2019   02:00 Diperbarui: 8 Mei 2019   02:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Selain melatih fisik, batin kita juga akan terasah. Berpuasa bukan hanya melatih lapar dan dahaga saja, tetapi melatih  ada nilai lain yang tak kalah pentingnya. Berpuasa akan melatih keikhlasan dan kesabaran dalam berbagai hal. Lapar dan haus bisa saja ditahan oleh siapapun. Sekalipun anak kecil, tetapi ikhlas dan sabar belum tentu. Sebagai contoh, bagaimana rasanya harus bangun di saat mata lelap dan pulas tertidur, kemudian makan dan minum demi sahur. Atau, baru saja usai menyantap berbuka puasa kemudian tiba waktunya salat tarawih dengan keadaan perut yang kekenyangan.

Semua itu jika terpaksa dan tidak tahu ilmunya bukan mutsahil semuanya akan terasa berat.  Namun, jika selalu dibarengi dengan keikhlasan dan kesabaran serta tahu bahwa semua itu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta, tentu semuanya akan ringan dan mudah.

Jadi, keihklasan dan kesabaran dapat menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas diri dan dilatih selama berpuasa sebulan penuh di Bulan Seribu Bulan ini.

Semangat kebersamaan.

Semua tahu bahwa Ramadan ini datang setahun sekali selama sebulan penuh. Selama sebulan itu pula seluruh ummat muslim melakukan banyak kebersamaan. Sahur sebelum waktu subuh tiba. Meski di setiap Negara berbeda waktu, tetapi waktu sahur tetap sama yaitu sebelum subuh tiba.

Rumah-rumah muslim sedunia saat itu bersama menyantap hidangan sahur yang diolah penuh dengan cinta oleh para muslimah. Begitu pun dengan waktu berbuka dan tarawih serta tadarus. Semua bersama dan berjamaah.

Tidak sedikit banyak pengurus masjid di belahan dunia ini, yang menyediakan menu takjil dan berbuka bagi sesama muslim, bahkan siapa pun itu yang ingin mencicipi kebersamaan. Semua mencari keberkahan di bulan suci. Tentu saja hal itu menandakan bahwa kita dilatih untuk selalu bersama dalam segala hal. Bersama membangun ukhuwah. Membangun kesadaran dan kecintaan terhadap sesama manusia di muka bumi ini demi mendapat cinta yang lebih hakiki dari sang Maha Cinta, Allah SWT.

Untuk itu, bagi saya, bulan Ramadan menjadi bulan pembenahan diri. Bulan di mana saatnya bermuhasabah. Sejauh mana perbuatan yang telah dilakukan selama sebelas bulan sebelumnya. Apakah ada peningkatan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya atau tidak? Minimal setahun setelah Ramadan tahun lalu.

Seperti saat ini. Ramadan kali ini selain untuk memperbaiki kualitas ibadah, juga saatnya untuk berintrospeksi. Mengingat sikap selama sebelas bulan sebelumnya sambil mengisi bulan suci dengan berbagai amalan untuk menjadi bekal sebelas bulan ke depan.

Selain sebagai ajang untuk bermuhasabah diri, pada Ramadan kali ini saya memiliki harapan untuk kembali meningkatkan intensitas dan kualitas dalam kegiatan menulis. Sejujurnya, selama dua tahun ke belakang (2016-2018) kegiatan menulis sangat menurun atau sering dibilang buntu (writer's block). 

Meski demikian bukan berarti saat itu mati sama sekali dalam menulis. Hanya intensitasnya saja yang benar-benar tidak stabil. Rentang dua tahun itu hanya beberapa kali ikut lomba menulis. Beruntung masih sempat mendapatkan juara pertama dalam lomba menulis kata mutiara di awal tahun 2017 dan lomba menulis puisi di awal 2018. Setelah itu kegiatan menuli sangat berkurang. Beberapa blog yang saya kelola kosong dari postingan selama itu termasuk kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun