Mohon tunggu...
Dwi Rahmadj Setya Budi
Dwi Rahmadj Setya Budi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku Suara Rakyat, Suara Tuhan; Mengapa Gerakan Protes Sosial Sedunia Marak?

Jangan risih jika berbeda, tapi waspadalah jika semua terlihat sama.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bertemu dan Berbincang dengan Jokowi

22 April 2019   06:18 Diperbarui: 22 April 2019   06:36 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini giliran Jokowi yang menunjukkan wajah tegang. Entah Jokowi salut dengan keberanian saya dibanding peserta lain yang hanya sekedar basi-basi, atau entah karena kelancangan saya. Entahlah.

"Tapi saya tidak ada klaim apa-apa," sela Jokowi.

"Benar. Tapi kecurangan yang terjadi di lapisan bawah juga benar adanya. Saya berharap, Bapak bisa tegas di hadapan media memerintahkan aparat kepolisian untuk menindak tegas siapapun pihak yang merusak proses demokrasi hari ini. Setegas sikap Bapak meyakinkan publik bahwa Polri/TNI akan netral dan menjamin keamanan dan kenyamanan selama Pemilu," kata saya.

Jokowi yang awalnya terlihat tegang dan duduk sedikit condong kedepan mulai menyandarkan badannya kebelakang. Terlihat ia menghela napas dalam-dalam.

"Mohon maaf Bapak calon presiden, negara kita sekarang kekurangan sosok negarawan. Apapun hasil keputusan pemilu kali ini, terlepas siapapun yang menang dan kalah, saya berharap Bapak bisa menjadi negarawan yang kelak mampu menjawab keresahan rakyat, mampu meneduhkan, dan arif melihat kondisi bangsa," kata saya sambil mengucapkan izin meninggalkan ruangan.

Ketika hendak berbalik badan, tetiba wajah saya membentur badan pria tegap. Saya terjatuh terhempas kebelakang dan terdengar suara Jokowi bersorak, "hei..hei.. jangan begitu. Itu rakyat saya. Jangan ada yang main hakim sendiri".

Kepala saya terasa berat dan semua serasa gelap. Saya coba membuka mata perlahan. Ternyata saya sedang terbaring di sofa di depan televisi rumah. Saya melihat jam dinding menjukkan pukul 20.00 WIB.

Terlihat di televisi berita Moeldoko dan Hasto membuat acara di syukuran di Rumah Aspirasi. Tidak ada Jokowi disana. Ternyata apa yang baru saja terjadi tadi hanya mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun