Mohon tunggu...
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust)
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust) Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen Program Studi Akuntansi, FBE, UK Petra, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

COP 26 dan Transformasi Perubahan Perilaku Masyarakat Untuk Mencapai Net-Zero Emissions

24 Oktober 2021   20:55 Diperbarui: 24 Oktober 2021   21:10 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan Iklim: Change Modelling and Risk Assessments, sumber: ukgbc dot org

Tahun ini pertemuan tahunan akan diadakan di Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 1-2 November 2021. Pertemuan ini dinamakan COP26. COP singkatan dari Conference of the Parties, sedangkan angka 26 merupakan pertemuan ke-26 sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 1994.

Agenda COP26 ini secara khusus merupakan tindak lanjut dari COP21 yang diadakan di Paris, yang saat itu menghasilkan "Kesepakatan Paris". Kesepakatan ini berisi target-target utama bagi seluruh negara yang hadir untuk menghindari bencana perubahan iklim. Semua negara yang terlibat berjanji untuk:

  1. Mengurangi gas rumah kaca
  2. Meningkatkan produksi energi yang dapat diperbarui
  3. Mempertahankan tingkat suhu global agar kenaikannya tidak sampai dua derajat celcius dan kenaikan idealnya maksimal 1,5 derajat celcius
  4. (Negara-negara maju) berkomitmen menyisihkan miliaran dolar untuk membantu negara-negara berkembang menghadapi dampak perubahan iklim

Namun sayangnya progres dari Kesepakatan Paris ini. implementasinya belum sesuai harapan. Menurut penilaian PBB, sejak 2015 sampai saat ini, ada ratusan negara yang tidak serius dalam upaya mengurangi emisi karbon. Karena justru emisi karbon meningkat sebesar 16% selama periode tersebut.

Jadi, COP26 akan menghadapi tantangan berat dalam upaya memastikan semua negara untuk berkomitmen mencapai nol emisi pada 2050, dengan pengurangan karbon yang lebih agresif dan pesat pada 2030.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia juga berperan penting dalam upaya mengurangi emisi karbon secara global. Negara kita juga terdampak akibat pemanasan global seperti kenaikan permukaan air laut dan perubahan iklim. Hal ini akan mengancam pesisir pantai di Indonesia dan pulau-pulau kecil akan banyak yang tenggelam, selain itu perubahan cuaca telah menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah.

Sebagai sebuah negara, peran Indonesia untuk mengurangi emisi karbon secara global juga dipengaruhi dukungan seluruh masyarakatnya. Dibutuhkan transformasi perilaku masyarakat secara permanen untuk menuju budaya hemat energi dan ramah lingkungan dalam upaya mengurangi laju pemanasan global.

Secara spesifik perilaku masyarakat untuk mencapai Net-Zero Emissions adalah 3R : Reuse, Reduce dan Recycle. Perilaku 3R ini merupakan pondasi yang kuat bagi masyarakat untuk mewujud-nyatakan tindakan penyelamatan ekosistem bumi dari kerusakan yang lebih parah. Bila perilaku 3R ini dilakukan oleh seluruh masyarakat dan menjadi kebiasaan atau budaya baru,maka akan memberikan dampak yang sangat besar tercapainya Net-Zero Emissions dan kelestarian alam.

Berikut ini cara mendidik dan menyadarkan lebih dari 250 juta penduduk Indonesia untuk secara bersama-sama mewujudkan perubahan perilaku sesuai 3R secara permanen dan membudaya.

Langkah pertama

Kita harus menciptakan kebutuhan untuk perubahan dan mengatasi resistensi terhadap perubahan. Orang mau berubah bila ada kebutuhan atau tekanan untuk berubah.

Ada tiga hal yang dapat dilakukan agar masyarakat menyadari kebutuhan untuk berubah dan bersedia melakukan perubahan yaitu:

1.        Meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap tekanan untuk perubahan. Masyarakat harus peka terhadap kenaikan temperatur global, naiknya permukaan air laut, perubahan musim yang tidak menentu yang mengakibatkan bencana alam seperti banjir bandang, kekeringan, gagal panen dan lainnya. Kepekaan atas apa yang dirasakan diharapkan dapat mendorong kesadaran perubahan perilaku berbasis 3R.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun