Mohon tunggu...
David.R.H
David.R.H Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Menulis dikala senggang atau ketiban ide menarik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menilik "Kunci Emas" di Masa Pandemi

23 Januari 2021   02:02 Diperbarui: 23 Januari 2021   02:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi yang belum berakhir hingga saat ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua di berbagai kalangan masyarakat. Masa yang sulit dilewati dan belum jelas kapan berakhirnya menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak stabil di berbagai sektor. Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengembalikan perekonomian di Indonesia. Walaupun tak mudah, masyarakat Indonesia juga tengah bertahan dengan kondisi yang sedang terjadi saat ini.

Bercermin pada sektor pertanian, Indonesia tampaknya baik-baik saja pada saat masa pandemi. Bahkan, sektor pertanian menjadi "kunci emas" dalam menghadapi resesi perkonomian pada masa pandemi. Dilansir Antara (3/9/20), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan tumbuhnya sektor pertanian di masa pandemi sebesar 16,4 persen. Sejalan dengan pernyataan beliau, terbukti pada kuartal II dan III tahun 2020 sektor pertanian mampu tumbuh positif sebesar 2.19 persen dan 2.15 persen secara tahunan (year on year).

Seperti yang kita ketahui, sektor pertanian akan selalu menjadi kebutuhan bagi masyarakat ditengah pandemi ini. Selagi manusia hidup, manusia akan terus memerlukan makanan agar dapat bertahan hidup. Hal inilah yang mendorong sektor pertanian terus bertumbuh dalam berbagai kondisi di lapangan. Kestabilan petani dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman juga menjadi tonggak dalam keberhasilan ini.

Tantangan Sektor Pertanian di Masa Pandemi

Keberhasilan sektor pertanian di masa pandemi sepertinya menimbulkan tantangan baru yang serius bagi para petani. Akses transportasi yang kini diperketat dan dibatasi pada masa pandemi membuat petani membutuhkan "pintu ajaib" agar hasil panen tetap terjual. Tak sedikit petani yang merasakan sulitnya mendistribusikan hasil panen mereka saat masa pandemi ini. Penyimpanan yang terlalu lama akan menyebabkan kualitas hasil panen menjadi turun sehingga kurang diminati oleh masyarakat. Akibatnya, hasil keringat petani selama membudidayakan tanaman pun tidak terbayarkan. Jika masalah distribusi tidak terselesaikan dengan baik, maka para petani juga akan berpikiran untuk berhenti bertani karena terus merugi dan mencari pekerjaan baru yang lebih baik. Kebutuhan pangan pun menjadi tidak stabil karena permintaan akan tetap ada dan bahkan bertambah, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan yang ada.

Masa pandemi juga kini menuntut petani untuk dapat beradaptasi terhadap perilaku konsumen yang sangat mementingkan kesehatan. Contohnya adalah gaya berbelanja secara online yang meningkat karena dapat mengurangi interaksi. Masyarakat cenderung lebih memilih untuk berbelanja secara online karena dinilai lebih aman daripada berbelanja secara bertatap muka. Petani perlu melakukan inovasi dalam memasarkan hasil panen mereka, baik secara online maupun offline. Inovasi pengemasan dan pengolahan hasil panen yang baik dan menarik dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan tersebut.

Petani, Garda Terdepan di Masa Pandemi

Tak hanya seluruh tenaga kesehatan, petani juga termasuk dalam salah satu garda terdepan di masa pandemi ini. Kekhawatiran para petani terhadap pandemi harus mereka lawan agar tetap dapat menyediakan pangan yang cukup. Kondisi kesehatan para petani pun harus diperhatikan, mengingat banyaknya petani yang sudah berusia lanjut. Kondisi cuaca yang kini tak menentu juga menjadi halangan untuk para petani dalam melakukan kegiatan budidaya. Peran pemerintah dan masyarakat sangatlah penting dalam membantu perekonomian para petani agar dapat bertahan. Bahu membahu satu sama lain merupakan jalan satu-satunya agar petani dan semua elemen masyarakat dapat bertahan melewati masa pandemi.

Mengingat pentingnya peran petani, diperlukan kesadaran masyarakat Indonesia tertutama bagi mereka yang masih muda untuk bergabung dalam sektor pertanian agar ketersediaan pangan dapat tetap terjaga. Seperti yang kita ketahui bersama, sektor pertanian tidak akan pernah mati dalam kondisi apapun karena manusia masih memerlukan makanan agar dapat bertahan hidup. Sehingga, sektor pertanian sebenarnya cukup menjanjikan bagi masyarakat yang mau berusaha dan tekun. Semoga para petani di Indonesia dapat bertambah jumlahnya, tertutama bagi mereka yang masih muda. Salam hangat kompasianer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun