Mohon tunggu...
David.R.H
David.R.H Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Menulis dikala senggang atau ketiban ide menarik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hidroponik, Alternatif Bercocok Tanam di Perkotaan

21 Februari 2019   14:24 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:39 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foodandnutrition.org

Pertanian merupakan salah satu aspek yang sudah dikenal sejak lama. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara agraris yaitu mayoritas penduduknya bermata pencaharian dengan bercocok tanam. Pada umumnya, pertanian masih dilakukan pada masyarakat yang tinggal atau hidup di desa karena memiliki lahan yang cukup luas untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman. Tanaman yang dibudidayakan sangat beragam, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Tak dapat dipungkiri untuk melakukan suatu kegiatan budidaya tanaman memang memerlukan areal lahan yang luas agar produksi dapat maksimal.

Saat ini, masyarakat yang tinggal di perkotaan sudah mulai melirik usaha dalam bidang pertanian karena keuntungan yang didapat sangat menjanjikan. Masyarakat di perkotaan sadar bahwa mereka tidak memiliki lahan yang luas karena sudah dipenuhi dengan berbagai bangunan yang menjulang tinggi. Namun, masyarakat di perkotaan tidak putus asa dan terus mencari suatu inovasi agar dapat melakukan praktik budidaya. Hidroponik, merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan di perkotaan.

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh melainkan hanya menggunakan air. Media tumbuh yang digunakan tidak berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman, melainkan sebagai penopang akar yang menyangga larutan nutrisi. Budidaya hidroponik berfokus pada cara pemberian air dan hara yang optimal (sesuai dengan kebutuhan tanaman, umur tanaman, dan kondisi lingkungan) agar tercapai hasil yang maksimal. Unsur hara atau nutrisi diberikan ke tanaman dengan cara dilarutkan dalam air, kemudian disirkulasikan ke akar tanaman secara berkala atau pun terus menerus tergantung dari jenis sistem hidroponik yang dipakai.

Perbedaan paling menonjol antara budidaya hidroponik dengan budidaya konvensional adalah pada penyediaan nutrisi tanaman. Pada budidaya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat tergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur-unsur hara dalam jumlah yang cukup dan lengkap. Unsur-unsur hara dapat berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik dan anorganik dalam tanah yang terlarut dalam air. Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara dalam tanah umumnya dapat dipenuhi dengan pemupukan tambahan.

Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Pemberian nutrisi melalui permukaan media tanam atau akar tanaman. Ketersediaan nutrisi dalam bentuk cair itulah yang dipakai sebagai awal berpijak penerapan budidaya tanaman hidroponik.

Keuntungan dalam penerapan budidaya hidroponik adalah tidak memakan areal yang luas sehaingga sangat cocok diterapakan oleh masyarakat yang tingal di perkotaan. Selain itu, untuk melakukan budidaya tanaman dengan hidroponik tidak perlu tergantung pada musim tanam. Keuntungan lainnya adalah pupuk yang diberikan lebih efisien sehingga dapat meminimalisir pupuk yang terbuang sia-sia dan gulma pada tanaman budidaya tidak dapat tumbuh pada budidaya hidroponik sehingga perawatan tanaman budidaya lebih mudah.

Kelemahan dari budidaya hidroponik adalah hanya dapat melakukan budidaya tanaman hortikultura khususnya jenis sayuran. Selain itu, hidroponik sangat bergantung pada ketersediaan air dan unsur hara sehingga perawatan dan penyediaan unsur hara pada tanaman budidaya secara hidroponik harus dilakukan dan diperhatikan secara intensif. Namun, jika dilakukan secara serius, kelemahan tersebut dapat diminimalisir.

Budidaya hidroponik pada umumnya memakai pipa paralon plastik sebagai penopang tanaman atau sebagai media tumbuh. Dalam praktiknya, kebanyakan orang juga menggunakan green house agar budidaya hidroponik yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan berupa cuaca dan hama yang akan menyerang tanaman budidaya. Sehingga, dalam melakukan budidaya hidroponik juga diperlukan modal yang cukup besar agar pada saat nantinya mendapatkan hasil produksi yang maksimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun