Mohon tunggu...
David.R.H
David.R.H Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Menulis dikala senggang atau ketiban ide menarik untuk dibagikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tingkat Kesadaran Masyarakat Indonesia Masih Rendah

8 Maret 2018   08:11 Diperbarui: 8 Maret 2018   08:31 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: merdeka.com

Kendaraan merupakan hal yang tak dapat lepas dari masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas. Banyaknya jumlah kendaraan di jalan sering menjadi penyebab kemacetan. Berbagai upaya pemerintah dalam mengatur ketertiban dalam berlalu lintas sepertinya tak mempan untuk para pengguna jalan. Sering kita temui masih banyak pelanggar lalu lintas di jalanan. Beragam jenis pelanggaran lalu lintas dapat dengan mudah kita temui. Bagi mereka, itu sudah menjadi suatu kebiasaan dalam keseharian. Alasan "waktu" yang sering mereka jadikan perlindungan dalam membela diri. Keselamatan yang menjadi kunci utama sepertinya tak mereka hiraukan lagi.

Pentingnya dalam menjaga keselamatan dalam berlalu lintas tampaknya masih belum tumbuh dalam diri masyarakat di Indonesia. Angka kematian akibat kecelakaan di jalan yang terus bertambah tidak menjadikan mereka untuk takut. Sebenarnya, berbagai aturan dalam berlalu lintas sudah dibuat oleh pemerintah dan polisi. Namun, aturan yang telah ditetapkan tak membuat mereka patuh dan tetap dilanggar. Hal ini membuktikan bahwa bukan lagi pemerintah atau polisi yang salah dalam menjaga keselamatan para pengguna jalan tetapi kesalahan tersebut terletak pada kesadaran masyarakat yang belum tumbuh.

Memang susah, untuk mengatur para masyarakat di Indonesia yang begitu banyak agar dapat patuh terhadap aturan lalu lintas. Mereka akan patuh, jika melihat ada polisi yang sedang bertugas berjaga dijalan. Namun, setelah polisi pergi, masyarakat akan kembali melanggar karena tak ada yang mereka takutkan lagi. "Razia", juga sering menjadikan hal yang cukup menakutkan bagi masyarakat. Bagi para pengguna jalan yang membawa lengkap surat-surat berkendara (SIM dan STNK) akan tenang dalam menghadapi razia. Namun, bagi mereka yang tidak membawa kelengkapan surat berkendara akan segera memutar balik arah kendaraan atau akan segera bersembunyi ditempat yang dirasa aman dari razia.

Dari peristiwa tersebut, dapat kita lihat bahwa masyarakat di Indonesia akan takut dan patuh jika memang ada "pelaku" yang sedang bertugas menertibkan lalu lintas. Jika hanya ada aturan, mereka tidak akan menghiraukan. Berbagai upaya pemerintah dan polisi dalam menertibkan para pengguna jalan terus ditingkatkan. Namun, semua itu hanya akan sia-sia jika masyarakatnya sendiri belum sadar akan pentingnya mematuhi aturan berlalu lintas agar keselamatan mereka terjaga. Padahal di negara-negara maju lainnya, aturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang utama. Seperti negara Jepang, masyarakat disana sangat mematuhi aturan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah dalam menjaga keselamatan berlalu lintas. Para pengguna jalan saling menghormati dan menghargai menjadikan negara Jepang patut dicontoh oleh masyarakat di Indonesia yang masih egois dalam berkendara. Sifat tidak mau mengalah menjadi ciri khas para pengguna jalan di Indonesia.

Bagaimana cara menyadarkan masyarakat di Indonesia dalam patuh terhadap aturan berlalu lintas? Hal ini masih menjadi tugas utama pemerintah dan polisi dalam meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat. Sangat tidak mungkin, jika setiap saat polisi harus berjaga dijalan agar para masyarakat takut dan patuh. Sehingga, para pemerintah dan polisi harus mencari solusi yang tepat dalam memperketat aturan yang ada agar masyarakat dapat patuh dan taat terhadap aturan yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun