Yang lebih parah lagi, pasien-pasien ini datang ke saya apabila dukun desa yang pertama kali mereka datangi untuk berobat telah menyerah. Bisa kalian tebak sendiri, kanker tersebut sudah terlanjur menyebar ke berbagai organ tubuh, padahal bila mereka langsung datang ke dokter untuk berobat, kemungkinan sembuhnya akan lebih tinggi. Info ini saya dapatkan dari pasien dengan susah payah, maklum, banyak dari mereka yang belum bisa berbahasa Indonesia sehingga saya harus meminta bantuan perawat rumah sakit yang mengerti bahasa lokal.
Hal-hal seperti yang saya jabarkan di atas adalah segelintir dari masalah di pulau surga itu, Pulau Sumba. Saya sangat berharap pembaca sekalian dapat berkunjung ke Sumba.
Tentunya mengikuti protokol kesehatan yang ada dalam masa pandemi Covid-19 ini, supaya dapat membuka mata dan perasaan kita sekalian, bahwa Indonesia itu sangat luas dan diversitas penduduknya sangatlah banyak. Dengan pariwisata, kita juga dapat membangkitkan dan menstimulasi kehidupan penduduk Sumba itu sendiri. Ayo kita lestarikan kembali pariwisata Indonesia.Â
Salam sehat untuk kita semua.