Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mengenal Sang Pemersatu Makna: 3 Tipe Konjungsi Bahasa Indonesia

14 September 2021   08:25 Diperbarui: 14 September 2021   17:36 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang hadir dalam dua posisi yang terpisah. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang terpaut oleh salah satu bangunan makna dalam kalimat. Kita dapat memahami konjungsi korelatif sebagai kata penghubung ganda.

Beberapa konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan misalnya, baik - maupun, bukan hanya-melainkan juga, antara - dan. Keunikan dari konjungsi korelatif adalah kehadiran salah satu konjungsi akan otomatis menimbulkan unsur konjungsi lainnya.

Misalnya pada kalimat: "Berikut dampak negatif penggunaan pupuk kimia baik bagi tanaman maupun bagi lingkungan." Konjungsi baik - maupun, merangkai ikatan makna antara objek dalam kalimat. Yaitu tanaman dan lingkungan.

Hal itu juga terjadi pada kalimat: "Dalam metode perkuliahan online bukan hanya dosen yang dituntut berdedikasi tinggi, melainkan juga mahasiswanya." Dapat dilihat bahwa konjungsi bukan hanya-melainkan juga, membuat objek kalimat tersebut yaitu "dosen" dan "mahasiswanya" menjadi terkoneksi dalam makna kalimat.

Konjungsi korelatif dapat dikatakan unik, karena kehadiran salah satu unsurnya secara otomatis menimbulkan unsur lainnya. Misalnya pada kalimat: "Raja Salman akan menandatangani 10 Nota kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi." 

Kata konjungsi "antara" memancing munculnya konjungsi lainnya yaitu "dan". Dua unsur konjungsi tersebut tak dapat berdiri mandiri melainkan harus berkolaborasi.

Penjelasan mendasar mengenai konjungsi tersebut dapat dipahami sebagai cara mambangun kalimat yang efektif. Sebab, jika konjungsi tertukar atau pun tidak menempati posisi yang seharusnya, maka makna kalimat menjadi tidak efektif.

Marendra Agung J.W

September 2021.

Sumber konsep/teori tentang konjungsi bahasa dapat dibaca di sini 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun