Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tumpukan PR Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi: Mencerna Aspirasi Presiden Jokowi

4 Agustus 2021   14:44 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:58 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa dunia pendidikan Indonesia telah menjalani bentuk pembelajaran jarak jauh selama kurang  lebih 1 tahun ini. Segala yang terjadi selama distance learning satu tahun lebih itu tentu akan meninggalkan residu bagi dunia pendidikan kita. Lantas, bagaimana dampak yang tersisa dari pendidikan masa covid -19 ?

Pada  Konferensi  Forum Rektor Indonesia, 27 Juli 2021 lalu, Presiden RI,  Joko Widodo,  menyampaikan sejumlah aspirasi mengenai pendidikan Indonesia khususnya bagi pendidikan tinggi ( Perguruan Tinggi).  Dalam pidato sambutan sekitar 12 menit, Presiden Jokowi menyampaikan  tumpukan PR  bagi dunia pendidikan kita, yang telah mengalami disrupsi akibat pandemi covid-19.

Secara umum, Presiden Jokowi juga menyampaikan spirit program Kampus Merdeka dan program Merdeka Belajar sebagai instrumen mengatasi dampak terpaan pandemi pada dunia pendidikan. Oleh karena itu, aspirasi tersebut penting untuk dicerna oleh kita para guru, dosen, mahasiswa, siswa dan bahkan orang tua.

Kecenderungan sistem edutech 

Sejumlah poin penting yang disebut oleh Presiden Jokowi adalah bahwa  masa pandemi berdampak pada lini teknologi pendidikan. Teknologi telah menjadi kekuatan utama dari perubahan besar-besaran dalam dunia pendidikan. Segala inovasi, pembaharuan, dan cara baru yang bermunculan di masa pandemi ini harus dijaga dan dikembangkan untuk pendidikan Indonesia di kemudian hari.

Presiden Jokowi menyebut bahwa, "  dunia pendidikan telah terdisrupsi besar-besaran oleh edutech. Lembaga pendidikan tinggi mau tidak mau harus memperkuat posisinya sebagai edutech institution."  Kemunculan dan merebaknya sistem edutech merupakan  salah satu poin  yang perlu digarisbawahi.  Bukan hanya kampus, dosen, atau rektor, tapi sebagai guru kita juga perlu mencerna apa dan bagaimana itu edutech.

Bukan hanya Perguruan Tinggi, dunia sekolahan setahu saya juga sedang rajin berkenalan dengan konsep dan teknis edutech. Mungkin kita sebagai guru sempat mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang bernafaskan edutech tersebut. Yang dalam bahasa sederhana kita berlatih menggunakan aplikasi atau platform digital.  

Terdapat sejumlah langkah yang membuat kita sebagai pengajar kerap kali terpeselet pada fenomena edutech itu.  Kita merasa selesai ketika menjalakan distance learning dengan gawai atau pun laptop kepada mahasiswa atau siswa.  Digitalisasi Pendidikan, atau digitalisasi sekolah kerap kali menjadi slogan kegiatan pelatihan tersebut. Yang rupanya, itu belumlah goal dari edutech.

Digitalisasi pendidikan dan upgrade skill para pendidik 

Tujuan utama edutech atau edukasi teknologi adalah bagaimana peserta didik dapat menerapkan teknologi digital di kehidupan sehari-hari untuk produktivitas kehidupan mereka. Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutan Konferensi Forum Rektor Indonesia tersebut, bahwa " digital learning bukan hanya untuk memfasilitasi pengajaran oleh dosen internal kampus kepada mahasiswa, yang juga sangat penting adalah memfasilitasi mahasiswa untuk  belajar kepada siapapun juga, dimana pun juga, tentang apa pun juga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun