Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Guru dalam Lima Versi

7 Juli 2021   13:08 Diperbarui: 7 Juli 2021   13:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay / martaposemuckel

Guru versi 2 memegang paradigma belajar behaviourisme. Sebagian besar pandangan dalam versi ini masih berkaitan dengan sifat-sifat objektivisme pada versi pertama tadi. Secara umum, guru versi 2 ini memegang tiga hukum belajar.

Pertama low of readiness, bahwa kesiapan siswa sangat penting bagi keberhasilan belajar sehingga pembelajaran akan dilakukan ketika siswa memang telah siap menjalaninya. Kedua,  law  of  exercise,  bahwa untuk mencapai keberhasilan belajar  siswa perlu melakukan latihan  denganpola   pengulangan. Ketiga,  law of effect,  bahwa belajar akan bersemangat apabila  siswa mengetahui dampak atau  mengerti akan mendapatkan hasil yang baik.

Kita sebagai guru versi 2 ini sangat menekankan pengondisian serta penyusunan  rancangan pembelajaran yang  mengacu  pada tujuan tertentu. Kita  memandang makna belajar siswa sebagai proses perubahan perilaku melalui kontrol  eksternal, yaitu segala sesuatu yang tampak dari luar, dapat  diamati,  diukur  dan  ditampilkan. 

Kita sebagai guru versi 2 ini akan menghindari segala "materi" yang tidak berhubungan langsung dengan tujuan pembelajaran. Sebab, kita cenderung menilai aktivitas belajar siswa secara objektif dan terukur. Umumnya kita akan menolak referensi keadaan internal siswa seperti perasaan, sikap, atau proses mental siswa.

Selain itu, kita juga menekankan pembiasaan dan cenderung memerhatikan bagaimana membangun rangsangan ( stimulus ) siswa untuk dapat  menghasilkan respon sebagaimana tujuan belajar. Misalnya, dengan mengadakan rewards dan punishment. Selain itu, membuat tes pilihan ganda, adalah salah satu cara untuk menggiring siswa menuju jawaban yang telah dimaksudkan ( benar).

Guru Versi 3 (Kognitivisme) : Proses berpikir, mental dan persepsi siswa menjadi keutamaan.

Guru versi 3 artinya adalah guru yang memegang paradigma kognitivisme belajar. Guru versi ini akan berfokus pada domain 'pikiran' siswa.  Guru versi 3 akan memandang dan menilai pikiran siswa ke dalam kriteria berpikir tertentu. Biasanya, guru versi ini akan beradaptasi dengan teori bloom tentang taksonomi belajar, yang dimodifikasi oleh Anderson dan Krathwol sekitar tahun 2000-an. 

Kita sebagai guru versi 3 akan melihat bahwa siswa memiliki proses berpikir yakni dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi  hingga menciptakan. Untuk itu, kita juga begitu memperhatikan proses perkembangan mental siswa. Kita tidak membatasi diri kita pada perilaku yang dapat diamati saja sebagaimana versi behavirousme tadi.

Guru versi 3 ini  begitu memperhatikan siswa secara utuh yakni melihat sisi pikiran, mental dan perasaan siswa. Kita sebagai guru versi 3 cenderung mempertimbangkan pemahaman siswa terhadap konsep. Selain itu kemampuang ingatan, abstraksi, analisis, sintesis, generalisasi, evaluasi, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, berpikir kritis dan kreatif juga penting bagi kita. Artinya, banyak aspek dari kemampuan berpikir yang dinilai oleh kita.

Bentuk pembelajaran dari guru versi 3 ini cenderung mementingkan kondisi belajar yang mempengaruhi keadaan mental atau persepsi peserta didik. Misalnya membentuk pembelajaran berbasis masalah atau problem solving. Biasanya, guru versi 3 juga akan menggunakan media-media simbolik, ikon, atau gambar untuk membangun pengalaman mental siswa terhadap informasi baru.

Perihal penilaian, guru versi 3 tidak akan tega menilai siswa hanya dari hasil ujian pilihan ganda atau hasil ujian satu hari saja. Sebab, kita juga akan menilai proses belajar dalam keseharian siswa. Umumnya, kita akan menilai kemampuan  siswa  untuk  menerapkan prinsip-prinsip mata pelajaran ( materi ajar) pada  situasi  baru misalnya dalam tes  essai,  penilaian  autentik  dan  penilaian performance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun