Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjelajah Ubud di Musim Pandemi Mulai Mereda

11 Maret 2021   13:22 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:27 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan masuk Campuhan Ridge Walks

Sebenarnya tidak ada rencana khusus pagi ini sejak bangun subuh hari, sekitar jam 4.30, lalu berpikir enaknya jalan kemana pagi ini untuk olahraga. Sudah menjadi kebiasaan bangun pagi lalu olahraga entah jalan kaki atau bersepeda. Sempat terpikir untuk menjajal jalur sepeda yang belum sempat dituju, yakni kearah utara dari kota Denpasar ke arah Taman Ayun yang berjarak kurang lebih 15km. Jika dihitung dengan balik mungkin bisa dapat 30km, cukuplah untuk olahraga pagi.

Namun pagi ini keputusan untuk mengistirahatkan sepeda dulu dan memilih olahraga jalan kaki saja. Pilihan pagi ini ingin menjelajah dengan jalan kaki di kawasan Ubud.

Rencana ini sudah lama ada dan kebetulan dari rumah di kawasan Denpasar Utara hanya berjarak kurang lebih 20km. Untuk menuju ke Ubud kali ini aku memilih mencoba transportasi umum baru dikota Denpasar, yakni bus Teman-Bus Denpasar.

Sudah sementara waktu sebenarnya aku ingin mencoba alat transportasi ini, cuma berkali-kali perlu menimbang kekhawatiran terhadap Covid-19 jika harus berada dalam kerumunan angkutan umum. Dan setelah memperhatikan beberapa kali angkutan umum ini lebih banyak kosong ketimbang terisi, maka aku putuskan untuk menjajalnya saja, selagi masih gratis juga.

Dari rumah pagi itu aku berangkat jam 5.30 dengan berjalan kaki kurang lebih satu kilometer menuju ke halte terdekat, itung-itung sambil pemanasan. Tidak lebih dari 10 menit menunggu bus Teman-Bus trayek ke Ubud telah tiba dan segera kaki melangkah memasukinya untuk pertama kali.

Pagi itu baru aku sendiri penumpangnya dan sambil berjalan aku mendapat kesempatan untuk ngobrol dengan bli sopir yang sudah rapi, menggunakan seragam lengkap termasuk topinya.

Didalam bus, terlihat interior yang masih baru dan benar-benar bersih, rapi dan tentunya ber-AC. Botol hand sanitizer sengaja ditempatkan didekat pintu masuk depan untuk memudahkan setiap penumpang menggunakannya. Menurut bli sopir yang lupa aku tanya namanya armada Teman Bus Denpasar ini seluruhnya ada 150 unit dan khusus yang melayani koridor jalur Denpasar-Ubud ada 30 unit yang beroperasi sejak jam 5.30 pagi sampai sore.

Menurut penuturan bli sopir setiap sopir hanya menjalankan dua kali trayek setiap hari bergantian dengan sopir lain untuk ke 29 bus berikutnya menuju Ubud atau ke tujuan lain diantaranya ke kawasan pantai Kuta, kawasan pantai Sanur dan Tabanan.

Perjalanan dari jalan Gatot Subroto tengah, Denpasar menuju simpang jalan Andong, Ubud ditempuh sekitar 35 menit dengan melalui 25 pemberhentian.

Di setiap pemberhentian yang sudah ditentukan, setiap bus harus berhenti selama lima sampai enam detik untuk menaikkan atau menurunkan penumpang sebelum bergerak kembali ke pemberhentian berikutnya.

Kedisiplinan mengikuti aturan pemberhentian ini rupanya dikendalikan dengan alat pencatat waktu (time checker) yang berada di dashboard dekat bli sopir, sehingga ketepatan tiba ditempat tujuan bisa dicatat secara cermat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun