Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Menuju Damasak

2 Juni 2018   02:23 Diperbarui: 2 Juni 2018   02:53 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama sebelum kembali

Setelah mengalami penundaan sebanyak empat kali sejak tanggal 7 Mei karena alasan operasional penerbangan heli ke Damasak, di penghujung bulan Mei, akhirnya tim asesmen berhasil berangkat menuju kota Damasak. Kota yang berada sejauh 154 km arah barat daya Maiduguri yang ditempuh dengan helikopter tipe Bell 412 dengan 10 penumpang dan 3 kru selama kurang lebih 45 menit. 

Pagi itu sebagaimana biasanya ada empat heli yang siap terbang menuju tiap wilayah operasional bantuan kemanusiaan di wilayah Nigeria utara. 

Kapasitas penumpang heli jenis Bell 412 yang kami tumpangi hari itu terisi penuh sehingga ruang penumpang yang berada tepat dibelakang pilot dan co-pilot terasa sesak, sebab ruang sempit itu dijejali dengan 10 penumpang. Alhasil lutut kaki saling bersinggungan dengan penumpang didepan yang berhadapan.

Sejak meninggalkan Maiduguri airport yang pagi itu masih sepi dari aktifitas penerbangan, perjalanan kearah barat daya berjalan lancar. Sepanjang perjalanan dengan ketinggian jelajah kurang lebih 3000 feet yang terlihat dibawah hanya hamparan tanah kering berwarna coklat berdebu dengan diselingi beberapa pohon. 

Tingkat vegetasinya sangat jarang, mungkin karena cuaca yang ekstrim di wilayah ini memberikan gambaran bentuk evolusi dari daerah vegetatif menuju daerah padang gurun. Sisa perjalanan lebih banyak dipakai oleh hampir semua penumpang untuk memejamkan mata entah melamun atau benar benar tertidur sesaat, karena dalam ruang kabin sempit itu semua harus menggunakan penutup telinga dan tidak bisa saling bicara, kecuali seorang wanita muda asal amerika latin yang bekerja pada LSM asing NRC, yang selama penerbangan asik dengan game di smartphone-nya.

Meskipun sedang tertidur atau setengah tertidur, ketika heli mendekati daerah tujuan dan menurunkan ketinggian selalu bisa dirasakan dari rongga telinga yang mulai terasa berat. 

Hal ini membangunkan semua penumpang dan mempersiapkan diri untuk segera landing. Sambil melongok ke kiri dan kanan kearah jendela untuk mengetahui keadaan dibawah, ketinggian heli semakin rendah, dan sesaat kami baru sadar telah mendarat ditengah tengah camp militer yang dijaga amat ketat oleh pasukan tentara Nigeria bersenjata lengkap. 

Setelah turun, semua penumpang diharuskan menuju ruang briefing untuk mendengarkan arahan komandan camp militer. Kapten Loki selaku wakil komandan menyambut kami diruang briefing dan menjelaskan kondisi keamanan dikota Damasak yang dalam beberapa minggu dilaporkan dalam keadaan aman. Setelah briefing yang singkat, kami dijinkan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan yang telah menjemput tim masing masing. Pagi itu Mohammed telah siap menanti kami dan membawa kami menuju lokasi pangkalan operasi kemanusiaan dengan mobil yang ia kendarai.

Keluar dari gerbang camp militer mobil masih harus berjalan pelan dan zig zag karena jalan memang sengaja dipasang barikade untuk menghambat laju kendaraan. Dari luar camp,  pemandangan semakin tampak seram. Tampak di tiap sudut terdapat tower pengamat dengan beberapa orang yang berjaga didalamnya bersenjata berat menebar pandangan merrka mengarah ke luar camp. 

Jalan yang kami tempuh setelah meninggalkan camp militer sebenarnya adalah jalan aspal. Namun disana sini kondisinya rusak sehingga tetap saja mobil harus berjalan meliuk liuk untuk menghindari lobang yang dalam. Dikiri kanan jalan yang terlihat hanyalah hamparan tanah gersang berdebu dengan beberapa perdu dan tanaman kecil dengan daun yang berdebu pula. 

Beberapa parit selebar dua jengkal lengan orang dewasa dibuat secara sengaja memanjang mengelilingi daerah tersebut dengan maksud menghambat apabila ada kendaraan yang akan menerobos melalui area tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun