Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nasi Bandeng Sabar Subur Bima

22 Maret 2018   05:20 Diperbarui: 22 Maret 2018   06:17 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng lezat Bima (Dokumentasi Pribadi)

Tiba di bandara Sultan Moh Salahuddin, Bima sore itu kami bertemu dengan beberapa kolega yang sudah menunggu dan mengajak langsung mampir ke sebuah rumah makan yang menurutnya punya keistimewaan tersendiri. 

Sebuah rumah makan yang tidak terlalu besar berada tidak jauh dari bandara, di Jl. Lintas Sumbawa-Bima menjadi tempat singgah kami sore itu. Meskipun sebenarnya kami belum terlalu lapar dan belum waktunya makan malam. 

Pak Yusuf, kolega yang menjemput dan mengajak kami mampir makan, menyampaikan bahwa menu di rumah makan itu adalah menu tunggal yaitu ikan bandeng. Mendengar itu sepintas terlintas pertanyaan dibrnak, apa istimewanya dengan ikan bandeng, karena selama ini ikan bandeng ya kadang hanya menjadi lauk makan tambahan selain beberapa lauk yang biasa disajikan seperti ayam goreng, telor, tahu atau tempe serta sayuran.

Sepiring nasi dan sepiring lagi berisi sambal merah dengan satu ekor ikan bandeng ukuran sedang dan beberapa potong mentimun, terong dan daun kemangi sudah tersaji dihadapan masing masing rekan sore itu. 

Sepintas prnampilan sajian sore itu memang terlihat amat biasa, namun semuanya berubah ketika kami mencicipi hidangan itu. Bandeng goreng renyah dikulit namun didalamnya semua duri dan tulang sudah dimasak hingga lunak sehingga tidak khawatir durinya bakal nyangkut di tenggorokan. Sambelnya terasa pas, tidak terlalu pedas (setidaknya buat saya) dengan campuran rasa sedikit manis dan asam menambah selera makan. 

Yang benar benar spesial adalah rasa ikan bandengnya, benar benar gurih dan lezat, bahkan hingga kepala ikan pun bisa dimakan habis tak tersisa. Kami benar benar dibuat surprise dengan hidangan itu. Hampir semua rekan yang sore itu mencicipi hidangan memberikan komentar yang sama dan tanpa menyisakan sisa dipiring alias semua ludes dan piring menjadi bersih.

Bukan saja karena udara Bima terasa cukup panas sore itu, namun pengaruh rasa pedas membuat muka terasa panas dan mulai berkeringat. Es jeruk dan es teh tawar sedikit mengobati rasa pedas namun tidak menghilangkan kesan nikmat setelah mencicipi hidangan sederhana nan istimewa di rumah makan Sabar Subur, Bima sore itu.

Bagi penikmat kuliner dan kebetulan singgah di Bima, jangan lupa mampir untuk mencicipi hidangan ini. Benar benar istimewa lezatnya.

TWG223180607

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun