Mohon tunggu...
Drajatwib
Drajatwib Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatiran

Menggores pena menuang gagasan mengungkapkan rasa. Setidaknya lebih baik daripada dipendam dalam benak, terurai lenyap dalam pusaran waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layar Kehidupan

8 Desember 2017   21:48 Diperbarui: 8 Desember 2017   22:24 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dailymail.co.uk

Berlayar diombak ganas....

Mengarungi lautan lepas tanpa batas..

Raga dan jiwa senantiasa siaga

Terbanting pundak dan tangan karena kemudi oleng...

Terantuk kepala pada kimbul karena ombak tinggi menerjang haluan....

Seringai perih karena letih

Inikah bagian tak-tersingkirkan dari persabungan asa...

Tatkala laut tenang dan ombak berkecipak menghantam lunas kapal...

Desau angin buritan bersiul ditelinga...

Saat itulah aku menerawang jauh dan bertanya sampai kapan perjalanan bersama ombak akan berakhir.....

Denpasar 71217@2245

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun