Mengapa mantan begitu berkesan?
Terlepas dari baik atau buruk kenangan yang ditinggalkan, mantan adalah seseorang yang terlanjur mengisi salah satu satu bagian  paling berharga dalam diri kita: kenangan.
Yakinlah, hidup Anda akan sangat tersiksa jika hidup tanpa kenangan.
Berteman baik dengan mantan, akan terasa terdengar seperti  pelipur lara dari pada sebuah inisiatif murni yang timbul, saat kita akan menjalin pertemanan dengan  teman  non-mantan.
Hubungan kita dengan  mantan pasti tak sebebas saat masih terikat dalam sebuah  hubungan, baik  sebagai pasangan kekasih atau suami istri. Setelah perpisahan semua menjadi amat terbatas. Nyaris tak ada lagi celah untuk berbagi  kemesraan.
Dan,  seburuk-buruknya mantan, dia tetap  manusia.
Adanya  meme yang berbunyi 'buanglah mantan pada tempatnya,' sungguh merupakan sebuah pelecehan dan bisa jadi muncul dari seseorang dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil.
Mantan juga  manusia, sama seperti kita, dengan segenap wawasan, hati nurani, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, mantan  masih bisa diajak ngobrol, membicarakan  banyak hal tanpa kita harus  terbawa perasaan  yang memungkinkan kita  'terjebak nostalgia.'
Ketahuilah, kita semua adalah calon-calon mantan. Semua jenis hubungan pasti akan bermuara  menjadi mantan. Bukankah, kenyataan  bahwa  salah satu pasangan akan lebih dulu meninggal dunia adalah jenis fakta yang tak bisa ditolak?
So, baik-baiklah selalu dengan mantan agar keburukan yang kita tabur untuk mantan, kelak suatu hari nanti, tak akan berbalik ke diri kita saat kita ada di posisi sebagai mantan.
Penjelasan di atas mungkin terdengar  manis tapi sangat pahit  ketika dipraktikan. Pasalnya, selalu ada luka saat hubungan menemui jalan buntuk dan harus berakhir.