Mohon tunggu...
Khudori Husnan
Khudori Husnan Mohon Tunggu... Freelancer - peminat kajian-kajian budaya populer (https://saweria.co/keranitv)

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Berteman dengan Mantan

25 Oktober 2020   17:39 Diperbarui: 25 Oktober 2020   17:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa mantan begitu berkesan?

Terlepas dari baik atau buruk kenangan yang ditinggalkan, mantan adalah seseorang yang terlanjur mengisi salah satu satu bagian  paling berharga dalam diri kita: kenangan.

Yakinlah, hidup Anda akan sangat tersiksa jika hidup tanpa kenangan.

Berteman baik dengan mantan, akan terasa terdengar seperti  pelipur lara dari pada sebuah inisiatif murni yang timbul, saat kita akan menjalin pertemanan dengan  teman  non-mantan.

Hubungan kita dengan  mantan pasti tak sebebas saat masih terikat dalam sebuah  hubungan, baik  sebagai pasangan kekasih atau suami istri. Setelah perpisahan semua menjadi amat terbatas. Nyaris tak ada lagi celah untuk berbagi   kemesraan.

Dan,  seburuk-buruknya mantan, dia tetap  manusia.

Adanya  meme yang berbunyi 'buanglah mantan pada tempatnya,' sungguh merupakan sebuah pelecehan dan bisa jadi muncul dari seseorang dengan kondisi kejiwaan yang tidak stabil.

Mantan juga  manusia, sama seperti kita, dengan segenap wawasan, hati nurani, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, mantan  masih bisa diajak ngobrol, membicarakan  banyak hal tanpa kita harus  terbawa perasaan  yang memungkinkan kita   'terjebak nostalgia.'

Ketahuilah, kita semua adalah calon-calon mantan. Semua jenis hubungan pasti akan bermuara  menjadi mantan. Bukankah, kenyataan  bahwa  salah satu pasangan akan lebih dulu meninggal dunia adalah jenis fakta yang tak bisa ditolak?

So, baik-baiklah selalu dengan mantan agar keburukan yang kita tabur untuk mantan, kelak suatu hari nanti, tak akan berbalik ke diri kita saat kita ada di posisi sebagai mantan.

Penjelasan di atas mungkin terdengar  manis tapi sangat pahit  ketika dipraktikan. Pasalnya, selalu ada luka saat hubungan menemui jalan buntuk dan harus berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun