Mohon tunggu...
Khudori Husnan
Khudori Husnan Mohon Tunggu... Freelancer - peminat kajian-kajian budaya populer (https://saweria.co/keranitv)

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Music

Musikalitas Pesantren di Lagu-Lagu Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin

24 Oktober 2020   09:31 Diperbarui: 24 Oktober 2020   09:34 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dari khazanah musik negeri sendiri keberhasilan itu bukan hal asing.  Lagu-lagu,  sebut saja misalnya dari God Bless,   Soneta, Koes Plus, Bimbo,  lagu-lagu dari era generasi Lomba  Cipta Lagu Remaja era 70-an, Ebiet G. Ade, Gank Pegangsaan,  Iwan Fals, Franky Sahilatua, Slank, Kla Project, Dewa 19.  

Bahkan,  Cak Nun bersama Kiai Kanjengnya di masa lalu, menjadi bukti bahwa keselarasan tersebut bisa dicapai.  Disimak dari perkembangan musik Indonesia seperti telah disebut di muka,  bagaimana posisi Gus Oqi?

Irama Kearifan

Di suatu kesempatan bincang-bincang dengan Gus Oqi, penulis cukup terkejut saat mengetahui  Gus Oqi ternyata tak  memiliki satu pun seniman atau musisi idola yang menjadi rujukan dalam mencipta lagu.

Gus Oqi, yang nota bene adalah pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Tangerang, tampaknya tipikal pencipta lagu yang membiarkan kreatifitasnya mengalir begitu saja tanpa ada dalih apapun.

Alih-alih sibuk membanding-bandingkan lagu ciptaannya dengan lagu-lagu lain yang telah ada dan laku di pasaran, Gus Oqi lebih memilih membiarkan intuisi  yang dimiliki, yang bertahun-tahun ditempa "milieu" pesantren, berproses dan bekerja sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah karya.

Dari proses kreatif seperti di atas inilah, lagu-lagu Gus Oqi kadang  penuh kejutan dan di beberapa lagu terdengar berbeda dari lagu-lagu yang kadung populer. Walhasil,  lagu-lagu Gus Oqi    kerap terdengar polos, lugu, dan bersahaja.

Selain itu, Gus Oqi  juga berani menyisipkan kosa kata yang tak biasa ke dalam  lagunya misal yang berbunyi "semangat surgaku" dalam lagu "Wanita Terindahku."

Di balik posisi kemusisian Gus Oqi, penulis mencium adanya sikap kesenimanan yang khas kaum romantik,  yang menekankan karya sebagai ekspresi diri dan menempatkannya sebagai  jalan satu arah   untuk  mencapai  kearifan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun