Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

2021 Tahun Bangkit dan Adaptasi Baru

8 Januari 2021   09:03 Diperbarui: 8 Januari 2021   09:14 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kemkes.go.id

Pertanggal 4 Januari 2021, kasus terkonfirmasi Indonesia berjumlah 772.103 orang dengan pertambahan sehari 6.753 orang. Sembuh 639.103 orang. Kematian kumulatif 22.911 orang. Dengan demikian ada 110.089 orang masih dalam perawatan dan isolasi di seluruh RS Rujukan Covid-19 diseluruh Indonesia. Berita baik, jumlah sembuh harian 7.166 orang melampaui jumlah pertambahan kasus terkonfirmasi 6.753 orang. Namun jumlah kematian hari ini 177 orang,menunjukkan tren meningkat.

Sementara itu ancaman Virus Covid-19 mutasi baru yang lebih ganas mulai melanda sejumlah Negara, dimulai dari Inggris 2 pekan yang lalu, belakangan sudah muncul di Australia, Turki dan yang terdekat dengan Indonesia yaitu Singapura.

Pemerintah Indonesia, dalam rangka menangkal Covid-19 mutan baru, per 1 Januari sudah menutup WNA masuk ke Indonesia, dan bagi WNI yang kembali dari Luar Negeri dikenakan wajib Isolasi 5-14 hari ditempat yang ditetapkan Pemerintah.

KETAHANAN NASIONAL SUDAH DALAM KETERANCAMAN 

Kondisi akibat virus Covid-19 di Indonesia kini adalah terburuk dan tertinggi diwilayah Asia. Keadaan ini bisa semakin memperburuk berbagai aspek kehidupan masyarakat dan perekonomian Nasional. Indikator Indeks Ketahanan Nasional sudah mengarah keterancaman terhadap Ketahanan Nasional.

Virus Covid-19 tidak hanya menginfeksi manusia tetapi juga mempengaruhi rantai pasok global untuk semua kebutuhan manusia, dikarenakan kurangnya dukungan dari kedua ujung rantai pasokan, yaitu Ketersediaan/Supplay dan Penyaluran/Distribution.

Prof.DR.Dadan Umar Daihani,DEA, Tenaga Profesional Lemhannas RI menemukan penurunan Indeks Ketahanan Nasional yang sangat bermakna dari score 2.82 pada Desember 2019, menjadi 2,70 pada Juli 2020. Seolah kembali pada kondisi tahun 2015.

Dampaknya kepada Ketahanan Ekonomi berupa kemiskinan dan menurunnya daya saing nasional. Pada Ketahanan Politik terlihat pada Kapasitas dan Relasi Pusat dan Daerah yang tampak jalan masing-masing. Pada Ketahanan Ideologi dirasakan penurunan Toleransi dan Solidaritas Nasional.

Demikian pula pada Ketahanan Sosial Budaya terjadi gangguan pada Ketertiban sosial dan menurunnya Perilaku sosial (ini dibenarkan oleh Survei BPS yang menemukan adanya 17-22% masyarakat Tidak Peduli dengan Covid-19. Juga hasil Litbangkes Kemenkes yang menemukan rendahnya indikator PHBS. Data BKKBN menunjukkan peningkatan Pernikahan dini dan Perceraian). Dan Ketahanan Geografi, yang ditunjukkan dengan betapa cepatnya seluruh 34 Provinsi dan 510 dari 514 Kabupaten/kota sudah terpapar penyebaran Virus Covid-19.

Prof.R.Siti Zuhro (Peneliti Senior LIPI) pada suatu kesempatan mengatakan "relasi Pusat dan Daerah kurang tampak, yang muncul justru resistensi Kepala Daerah berkenaan dengan peraturan Pemerintah Pusat tentang Bantuan Sosial Covid-19.  Publik pun bingung mengapa silang pendapat mengedepan antara Pusat-Daerah tentang hal tersebut padahal Covid-19 yang ganas ini harus diatasi secara tepat dan bersama".

Prof.Dadan menambahkan, akibat Virus Covid-19 Pembangunan yang sudah dilakukan selama 5 tahun bagai sirna tersapu dalam waktu 6 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun