Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antisipasi Dampak Covid19; RI Siap Memasuki Era New Normal?

7 Juni 2020   14:57 Diperbarui: 7 Juni 2020   15:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi kolase olahan pribadi

SEPERTI APA THE NEW NORMAL

Dunia memang mengalami dilema dalam mengelola Virus Covid-19. Tampak setiap harinya pertambahan kasus positif yang masih progressif dan kini sudah menginfeksi lebih 5,5 juta orang pada 213 Negara. 

Jumlah kematian sudah mendekati 350.000 orang (angka kematian 6,4 %). Kesembuhan semakin meningkat, terakhir sudah lebih 2,3 juta orang (kesembuhan 42 %).

Tren TERKENDALI dan penanganan medis yang baik, mulai menginspirasi sejumlah Negara Eropa menghentikan Lockdown, melonggarkan pembatasan dan mengagendakan ruang pertumbuhan ekonomi yang sudah terpuruk.

Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Henri P.Kluge memberikan PANDUAN untuk Negara-negara yang akan menerapkan agenda New Normal.

Panduan yang diberikan Mr.Kluge jika hendak menjalankan kebijakan New Normal dengan MERINGANKAN PEMBATASAN dan TRANSISI, harus terlebih dahulu memastikan :

(1).Transmissi Covid-19 sudah terkendali. (2).Kapasitas sistem Kesehatan sudah mampu identifikasi dan melakukan Test, Trace dan Treat. (3).Mengurangi risiko wabah dengan pengaturan yang ketat pada tempat rentan dan komunitas rentan seperti lansia, kesehatan mental dan pemukiman padat. (4).Pencegahan di tempat kerja.
(5).Risiko imported case sudah dapat dikendalikan. Dan (6).MASYARAKAT ikut berperan dan terlibat dalam Transisi.
Yang terakhir paling krusial.

Kemajuan fantastis dalam bulan Mei ini sangat signifikan dialami beberapa Negara Eropah yang semula sedemikian babak belur.

Spanyol dengan jumlah kasus kumulatif 280 ribuan, terakhir pertambahan kasus perhari sekitar 500 orang atau 0,17%. Italia 0,13 %. Italia sempat menjadi Negara dengan angka kematian tertinggi di dunia. Belgia 0,50 %. Belanda 0,38 %. Jerman 0,19 %. Austria 0,10 %. Prancis 0,06 %. Dan Swiss 0,04 %.

Mungkin yang masih bermasalah adalah Rusia 2,5 %, Polandia 1,9 % dan Inggris 0,9 %. Khusus Rusia sepertinya mengalami second wave Covid-19.

BAGAIMANA DENGAN INDONESIA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun