Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gerakan Nasional Cegah Covid-19 Semakin Nyata tetapi Juga Mengkhawatirkan

24 Maret 2020   18:51 Diperbarui: 24 Maret 2020   18:53 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

APALAGI UPAYA YANG BISA KITA LAKUKAN ?

Presiden Jokowi sudah minta berulang agar kebijakan beliau yang diambil untuk seluruh rakyat Indonesia #dirumahsaja dipatuhi dan dimanfaatkan yaitu belajar dirumah, bekerja dari rumah dan beribadah dirumah. Selanjutnya diperkuat dengan Social Distancing untuk memutus rantai penularan virus Covid-19. Kemudian di ikuti beberapa rencana lain seperti Rapid Test dan Perluasan kemampuan pelayanan ruang isolasi dengan memanfaatkan Hotel Patrajasa, Wisma Atlet, dll.

Namun banyak pihak melihat kerawanan yang nyata, melihat masih banyak kerumunan dimana-mana, berjubelnya pengendara umum seperti bus, KA, Komuter/LRT dan Pesawat. Demikian pula kerumunan saat akan dilakukan Rapid Test di Bekasi. Sebahagian masyarakat mulai pesimis melihat konsep jaga jarak dan lemahnya dukungan Pengusaha dan Perkantoran untuk program #dirumahsaja.

Saya baca beberapa tulisan, seperti virolog Univ.Queensland yang mengkhawatirkan Indonesia bisa jauh lebih buruk, beliau juga khawatir dengan akurasi laporan kejadian kasus, dibanding Singapore yang kecil tapi kasus nya 500an termasuk beberapa diantaranya warga Indonesia.

Peneliti lain dari Jhon Hopkins, Toner mengkhawatirkan Pandemi Covid-19 akan berjalan sampai 18 bulan dan bisa membunuh puluhan juta manusia.

Pertarungan kuat-kuatan antara manusia versus virus Covid-19 sangat bergantung pada kepatuhan untuk menjalankan protokol jaga diri melalui konsep jaga jarak dan #dirumahsaja, disamping ketergantungan pada kerentanan kasus dan juga kecepatan tindakan pelayanan kesehatan.

Sejumlah kasus tercatat menjadi fatal karena terlambat mengetahui, terlambat penanganan, sebahagian mengalami "penolakan" dari fasilitas kesehatan tertentu, kurangnya perbekalan kesehatan, kurangnya tenaga, kurangnya ruang isolasi dan lain-lain.

Kapolri sudah membuat maklumat dengan ancaman Pidana. Kata beberapa rekan ancaman Pidana tidak pada tempatnya, Penjara/LP sudah penuh, Polri dan TNI semua sedang operasional dilapangan, Rumah Sakit- Rumah Sakit penuh, perlu diskresi tindakan hukum khusus karena perlu tindakan cepat, menjaga kenyananan semua orang dan mengancam keamanan Nasional.

Kita harus dukung kebijakan Social Distancing dengan Law Enforcement yang kuat dan tegas.

BAGAIMANA MENJADI CERDAS MENGHADAPI COVID-19

Virus Covid-19 ini cerdas sekaligus juga lemah, virus menjadi cerdas manakala kita lemah, sebaliknya virus mejadi lemah dan kalah jika kita cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun