Mohon tunggu...
Wahyu Triasmara
Wahyu Triasmara Mohon Tunggu... Dokter - Owner Klinik DRW Skincare

Seorang manusia biasa kebetulan berprofesi dokter yang ingin berbagi cerita dalam keterbatasan & kesederhanaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Benar Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas

16 September 2013   14:29 Diperbarui: 31 Januari 2023   01:46 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kecelakaan lalu lintas. (Foto: Yohanes Vadi Seriang Ginta)

Semakin banyak pertumbuhan kendaraan bermotor dijalan raya, berbanding lurus dengan peningkatan terjadinya jumlah kecelakaan kendaraan bermotor. 

Saat di jalan kita tidak pernah bisa menghindar jika memang sedang apes mengalami kejadian kecelakaan walaupun kita sudah sangat berhati-hati sekalipun, tapi belum tentu pengendara lain akan berperilaku sama seperti anda di jalan.

Berapa kali anda menyaksikan kecelakaan dijalan raya? Mungkin sudah berkali-kali mulai dari kecelakaan ringan hingga parah dan membahayakan nyawa korban. 

Seringkali kami menerima pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami cedera kepala hingga sekujur badannya namun sesampai di rumah sakit sudah meninggal. 

Hal-hal semacam ini selain disebabkan karena beratnya cedera, tak jarang juga dapat disebabkan kesalahan dalam pertolongan pertama pada korban.

Kesalahan pertolongan korban kecelakaan lumrah terjadi di Indonesia, selain minimnya fasilitas pelayanan kesehatan, alasan lain adalah karena tidak semua orang memiliki ilmu dan kemampuan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan. 

Selain itu budaya ketimuran kita mewajibkan untuk saling tolong menolong sehingga kesigapan saat ada korban kecelakaan masih begitu terasa walaupun terkadang justru pertolongan (orang awam) dapat mencelakakan dan memperberat cedera korban kecelakaan.

Saat terjadi kecelakaan aturan sebenarnya dalam menolong korban seharusnya tidak boleh sembarangan. Sehingga jika anda menemukan terjadinya suatu kecelakaan atau musibah apapun yang membahayakan nyawa seseorang ada baiknya anda panggil petugas kesehatan terdekat beserta tim dengan dukungan mobil ambulance untuk segera dapat membawa korban tersebut. 

Kelemahan kita minimnya fasilitas menyebabkan hal ini sulit untuk dilakukan. lain halnya dengan dinegara maju seperti amerika saat kita memanggil 911 otomatis bantuan akan segera datang.

Saat anda berniat menolong, pastikan kondisi sekitar kejadian aman dari bahaya. Seumpama aman dari lalu lalang kendaraan lalulintas yang lain, pastikan kendaraan terparkir aman, lihat sekeliling apakah ada tumpahan bensin atau percikan api yang dapat meledak, pastikan penolong aman jangan sampai niat menolong justru anda sendiri malah mengalami kecelakaan akibat tidak berhati-hati.

Jangan sembarangan memindahkan korban!

keinginan kuat untuk menolong terkadang membuat seseorang buru-buru ingin membawa korban kerumah sakit. banyak kejadian kecelakaan mobil atau motor yang mana korban mengalami cedera/patah tulang belakang ataupun tulang leher sebagai bagian sistem saraf pusat. 

Pertolongan terburu-buru dengan mengangak korban secara serampangan justru dapat memperparah kondisi patahn tulang tersebut dan akibatnya fatal salah satunya menyebabkan kecacatan pada korban dan parahnya menyebabkan kematian.

Cara mengangkat dan memindahkan pasien yang benar
Cara mengangkat dan memindahkan pasien yang benar

Menyeret lebih baik dari pada mengangkat!

Jika anda ingin memindahkan korban kecelakaan dari lokasi kecelakaan karena seumpama berada di tengah jalan atau ada dalam area yang berbahaya. 

Maka lebih baik untuk diseret ketimbang anda mengangkat korban. Penyeretan akan jauh lebih meminimalisasi cedera tambahan ketimbang dilakukan pengangkatan namun caranya tidak benar. 

Penyeretan mengurangi resiko leher terpelintir, patah tulang tertekuk, atau patahan tulang yang runcing sehingga menusuk organ-organ dalam yang berisiko menimbulkan perdarahan.

Membantu menghentikan perdarahan!

Salah satu resiko trauma adalah terjadinya perdarahan jika ada luka. Untuk menghindari semakin banyak darah yang hilang dimana dapat berisiko terjadinya Shock karena perdarahan. 

Sebelum petugas kesehatan datang anda dapat membantu mengurangi perdarahan dengan cara bebat luka atau menekan kuat-kuat luka dengan kain yang tebal. cara seperti itu dapat membantu korban mengalami kehilangan banyak darah yang dapat memperburuk kondisinya. 

Jika luka terjadi di tangan dan kaki, namun tidak ada kecurigaan patah tulang maka tinggikan posisi tangan dan kaki diatas jantung untuk mengurangi derasnya aliran darahnya

Fiksasi kaki menggunakan bidai disertai balut tekan pada bagian perdarahan (Doc: facs.Org)
Fiksasi kaki menggunakan bidai disertai balut tekan pada bagian perdarahan (Doc: facs.Org)

Amati adanya tanda-tanda shock!

Perdarahan hebat berisiko menyebabkan volume darah mengalami penurunan drastis hal itu juga akhirnya berpengaruh pada distribusi aliran darah ke seluruh tubuh. 

Syok terjadi ketika sistem sirkulasi darah gagal untuk menyediakan darah yang cukup untuk tubuh - terutama otak . Salah satu gejala shock perdarahan antara lain kulit pucat dan dingin, denyut nadi lemah dan cepat, tubuh lemah / hilang kesadaran, haus , mual dan muntah ,  napas cepat dan dangkal. 

Jika ada tanda seperti ini penghentian perdarahan dan penggantian cairan mutlak harus segera dilakukan supaya tidak berakibat kematian.

 Tata cara sederhana petunjuk pertolongan pada kasus kecelakaan dijalan raya ini mungkin tidak sedetail cara yang dilakukan petugas medis/paramedis yang sudah menjalani pelatihan Trauma life Support. 

Namun setidaknya saat ini pembaca tahu apa dan bagaimana seharusnya sebagai orang awam non medis bertindak ketika menjumpai kasus kecelakaan. 

Dengan memberikan bantuan awal secara tepat , anda berpotensi bisa menyelamatkan nyawa . Dengan mengingat tips ini mudah-mudahan anda dapat berperan dalam menyelamatkan seseorang yang membutuhkan bantuan dalam situasi darurat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun