Mohon tunggu...
Ashadi Budi
Ashadi Budi Mohon Tunggu... -

Dokter Spesialis T.H.T.K.L, RSU Tangerang, RS Proklamasi BSD, RS Pondok Indah Bintaro Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Menyebut, "Saya Ada Sinus" kepada Dokter Anda

18 Juli 2016   18:23 Diperbarui: 18 Juli 2016   20:12 6356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stop Saying, "Saya Ada Sinus."

Ini terminologi yg salah untuk penyakit sinus.. Sekadar sharing, buat informasi untuk teman-teman non-medis..

Pertama....
Sinus itu bukan penyakit, tapi rongga normal yg ada dalam kepala. Sinus itu rongga-rongga yang ada di dalam tulang tengkorak. Sinus yang terjadi radang namanya sinusitis. Sinusitis yang terjadi di salah satu (sinusitis), atau lebih (multipel sinusitis), atau semua sinus (pansinustitis). Sinusitis bukan penyakit yang menetap seperti diabetes atau jantung, atau alergi, dll... Jadi gak bisa seseorang memvonis dirinya 'saya ada sinus' seakan-akan itu penyakit yang gak bisa sembuh tanpa operasi..

Kenapa Bisa Sinusitis
Intinya di kompleks ostiomeatal. Semua rongga sinus punya pintu namanya ostium. Setiap ostium akan bermuara ke ruangan yang namanya kompleks ostiomeatal. Analoginya begini, bayangkan kamar-kamar di hotel, misalkan (anggap ini sinus) punya pintu kan? Dan pintu-pintu itu mengarah ke lorong/koridor. Ujung-ujungnya di tempat asal ruangan besar (lobby misalkan).

Pintu sinus itu nama lainnya ostium, koridor itu resesus atau meatus, lobby ruangan itu kompleks ostiomeatal. Kalau salah satu pintu ketutup, 1 sinus itu bakal radang (sinusitis). Kalo lorongnya ketutup maka beberapa sinus bakal sinusitis (multiple sinusitis). Kalo lobby-nya yang ketutup, maka semua sinus bakal sinusitis (pansinusitis).

Tahunya Ketutup dari Mana?
Dokter THT anda akan bertanya keluhan-keluhan yang ada sepert onset penyakit, riwayat pilek, hidung tersumbat, sakit wajah, gangguan penciuman, lendir dibelakang hidung sampai ke tenggorok, sakit kepala, dll, dsb... Kalo dicurigai ke arah sinusitis, perlu dilakukan pemeriksaan endoskopi hidung untuk liat pintu sinus ini, dan ada tidaknya produksi lendir dari dalam sinus. Kadang jika tidak ada alat endoskopi, dilakukan rontgen sinus buat liat ada cairan dalam sinus atau nggak, tapi sayang pemeriksaan ini gak bisa liat pintu-pintu sinus..

Jadi Apa Aja yang Bisa Bikin Sinusitis?

  1. Kelainan anatomi bawaan/didapat
  2. Tumor jinak ato ganas, termasuk polip
  3. Infeksi bakteri/virus/jamur
  4. Alergi/kelainan imun
  5. Trauma

Bagaimana Pengobatannya? Ya Tergantung....

Penyebab yang di atas juga kalau mau dijabarkan bermacam-macam.. Misalkan, infeksi... Kalau lagi terkena infeksi yang melibatkan bengkaknya kompleks ostiomeatal, pintu sinus akan tertutup, terus sinus nya akan radang (sinusitis). Obatnya? Biasanya tanpa operasi juga beres. Cukup antibiotik obat pilek ama antiradang hidung lokal. Yang penting pintu sinus terbuka, penyakit sinusitisnya akan sembuh..

Penyebab infeksi lain ygan cukup sering dan bisa terjadi misalnya dari gigi. Beberapa gigi itu punya akar yang tembus ke dalam sinus. Kalau giginya gak sakit, akar ini gak akan bikin masalah. Tapi kalo giginya sakit, bisa bikin infeksi sinus (sinusitis dentogen). Tata laksananya ya mulai dari cabut gigi, cuci sinus, memastikan pintu sinus terbuka. Karena infeksi sinus berat bisa membuat infeksi juga di mata, ujung-ujungnya bisa menyebabkan kebutaan..

CT-scan sinus biasanya dilakukan setelah terapi maksimal setelah dua minggu dan gak ada perbaikan. Tujuannya buat ngeliat apa aja yang masih terganggu walaupun setelah diobati maksimal dua minggu itu. Evaluasinya juga bukan cuma sekedar ada atau nggak cairan di sinus.. Tapi perlu evaluasi menyeluruh, kondisi pintu-pintu sinus dan kompleks ostiomeatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun