Mohon tunggu...
Dr drHisnindarsyah
Dr drHisnindarsyah Mohon Tunggu... Dokter - Kolonel Laut (K) Dr.dr Hisnindarsyah,S.E.,M.Kes.,M.H adalah Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku (YBSI) aktif dikegiatan agama, sosial, ekonomi dan budaya. Kegiatannya dituangkan dalam tulisan tulisan di blog ini

Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah,SE., M.Kes., MH., CFEM, adalah seorang Dokter Militer dan pendiri Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Agape, Salam Kemanusiaan, dan Gus Dur

30 Maret 2021   10:53 Diperbarui: 30 Maret 2021   19:09 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anak yang ditampung usianya ada yang berusia 10 tahun, bahkan ada yang baru beberapa bulan saja. Mereka semua kehidupannya ditanggung oleh pendeta Mariana bersama umat kristen di Gereja Segala Bangsa Pantekosta. 

Saat ini panti ini dikelola oleh Yenny Lidya, anak kedua, dan Lenny Marcelina, anak keempat Pendeta Mariana. "Awalnya panti ini untuk menampung korban kerusuhan Ambon, yang tidak tahu lagi siapa dan bagaimana keadaan orangtuannya di Ambon. 

Mereka ditampung, disekolahkan, diberi pedidikan rohani. Sampai SMA, lalu hidup mandiri," begitu penjelesan Yenny sambil tersenyum penuh syukur.

"Saat ini sudah 40 anak yang keluar atau lulus dari panti ini. Kasih Agape tidak lagi melulu menerima korban kerusuhan Ambon. Namun saat ini lebih berkonsentrasi pada anak yang tidak diharapkan oleh orang tuanya.

Seperti karena hasil hubungan seks diluar nikah, atau bahkan korban pelecehan seksual (incest). Ada pun anak yang diterima bukan hanya dari Ambon, tapi juga dari NTT dan Papua. 

Juga dari Surabaya dan Jawa Timur. Saat ini ada 68 anak yang dirawat di panti ini beserta sebelas pengurus," demikian Penjelasan Lenny, adik Jenny. Baik Lenny maupun Jenny, keduanya adalah lulusan sekolah Theologia STT Muria, Surabaya. 

Sambil mengendong bayi berusia 3 bulan, Ketua YBSI Virly Mavitasari bertanya tentang sekolah dan pendidikan anak anak itu.

"Mereka semua sekolah di swasta, tidak ada yang bersekolah di negeri. Karena sekolah negeri mensyaratkan adanya Kartu Kekuarga, sedangkan mereka tidak memiliki. Puji Tuhan masih ada sekolah swasta yang menerima. Namun akibatnya kendala di SPP menjadi lebih besar. Sehingga saat ini ada beberapa anak yang masih menunggak beberapa bulan," Kata Lenny seperti dibenarkan Jenny.

"Tapi kami yakin, Tuhan Maha Pemberi Berkat, sehingga pasti ada jalan keluar. Seperti hari ini, kami tidak mengenal siapa bapak dan ibu ini. Pastinya kita berbeda keyakinan. Tapi Tuhan Yesus telah menggerakkan, hati Bapak dan ibu untuk berkunjung ke tempat kami. 

"Sampai-sampai, saya pun belum mengenal Bapak Ibu ini siapa sesungguhnya. Dan banyak sekali sumbangan yang dibawa. Kami hanya bisa berdoa, bapak ibu dokter ini, senantiasa diberkati dalam setiap langkah kemanusiaannya, tanpa disekat suku, kelompok, ras , golongan dan agama. Tuhan berkati Bapak Ibu dokter sekeluarga. God Bless You, amin"

Di sinilah aku teringat pada Bapak Bangsa KH. Abdurrahman Wahid yang mengatakan, "Jika kita tidak disatukan dalam satu keyakinan, maka kita disatukan dalam satu kebangsaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun