Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah Parenting VOC jadi Solusi Anak yang Suka Pilih-Pilih Makanan?

16 April 2025   16:11 Diperbarui: 17 April 2025   17:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Parent-child Relatioship. Sumber Gambar :positiveparentingsolutions.com

Anak yang suka pilih-pilih makanan pastinya sangat melelahkan dan memancing emosi orang tua, terlebih lagi orang tua sibuk bekerja dan anak hanya bersama asisten rumah tangga sehari-hari. Ketika pergi ke rumah nenek, nenek pun berkomentar tentang anak mereka yang kurus dan sangat pemilih makanan. Pastinya selain anak yang dilabel anak pemilih makanan, rang tua pun menjadi pusat sasaran kesalahan karena selalu memanjakan anak dan menuruti kemauannya. Ada yang mengalami hal serupakah Kompasianer?

Kerap dituding memanjakan anak, memberikan makanan kesukaannya saja, memberi makanan dengan jalan mudah "gak  mau makan, kalo gak pake ipad, kalo gak nonton yutub" sering mendengar kalimat serupa, contoh lain " gak mau makan kalo gak nasi goreng, makannya harus pake kerupuk kalo gak bakalan lama banget gak abis-abis bisa satu jam."

Hal-hal seperti ini apa sih penyebabnya? Apakah terkait dengan parenting yang memanjakan atau mengatasinya harus dengan parenting VOC? Atau dibiarkan saja nanti jika sudah besar dan bertambah usia akan lebih baik?

Menurut dr. Helga yang merupakan early childhood and care educator dan juga consultan children and adolescent bersertifikat anak yang suka pilih -pilih makan bukan semata-mata terkait dengan parenting VOC atau tidak, tapi harus di pahami lebih lanjut penyebab dan cara mengatasi anak yang suka pilih-pilih makanan. Anak yang sering kita sebut picky eater ini umumnya disebabkan dari perilaku anak itu sendiri. Sedangkan parenting VOC merupakan bagian terpisah yang mungkin akan di bahas di lain waktu secara mendalam.

Singkat tentang Parenting VOC

Parenting VOC yang ramai dibicarakan di Indonesia merupakan istilah yang menganalogikan parenting seperti layaknya jaman penjajahan VOC. lebih menekankan pada ketegasan dan kedisiplinan. Menurut dr. Helga, parentimg VOC dapat kita ambil hal-hal baiknya lalu kita renewing supaya semakin lebih baik lagi seperti menerapkan kedisiplinan pada anak sejak dini, bersikap tegas bukan berarti keras, mengasihi anak bukan berarti memanjakan, membantu dan menuruti semua kemauan mereka.

Punishment and reward tetap diperlukan supaya anak terbiasa belajar dan memahami mana salah dan benar, mana sikap yang santun dan tidak, anak belajar menghormati sejak usia dini. Parenting VOC lebih mementingkan adab atau behaviour, perilaku anak sejak dini. Menanamkan nilai-nilai positif kehidupan.

Sikap parenting yang tegas seperti ini dapat diterapka dalam kehidupan sehari-hari anak, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan pertemanan. Anak terlatih memahami aturan dan adab sejak dini. Agar ketika mereka dewasa, sudah terbiasa dengan aturan dan nilai-nilai perilaku.

Sebagai contoh mulai dari rumah, menyapa kedua orang tua, berpamitan, menghormati yang lebih tua, termasuk juga pola makan di rumah. Kali ini akan kita bahas tentang pola makan pada anak dengan renewing parenting VOC, terutama anak dengan picky eater.

Picky Eater

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun