Mohon tunggu...
dr. Simon Yosonegoro Liem
dr. Simon Yosonegoro Liem Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di Kalimantan Barat

Saya dokter asal Kalimantan Barat, alumni UGM (dokter) dan UI (dokter spesialis). Senang berbagi informasi kepada sesama, berorganisasi, doyan sejarah dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 dari Kelelawar dan Trenggiling? (Menelusuri Asal Usul Virus Corona)

17 Mei 2020   07:54 Diperbarui: 17 Mei 2020   13:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

COVID-19 (Virus Corona 2019) mirip sama yang ada pada kelelawar dan trenggiling?

Hasil penelitian menyatakan bahwa secara genetik, Virus Corona pada kelelawar >90% serupa dengan penyebab COVID-19 (SARS-CoV-2).Selain itu protein "spike" ("ujung runcing") yang digunakan Virus Corona untuk menembus sel manusia, ternyata sangat mirip dengan virus pada trenggiling alias pangolin (lihat gambar).

Sebagai info, Virus Corona itu ada ratusan jenis, tetapi tidak semua dapat menyebabkan sakit pada manusia. Hanya 7 jenis Virus Corona yang sampai saat ini diketahui dapat membuat manusia sakit, salah satunya ya SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 yang sedang mewabah ini.

Jadi maksudnya apa kalau mirip sama kelelawar dan trenggiling?

Penelitian ilmiah ini hendak mencari tahu asal usul Virus Corona 2019 ini asalnya dari mana. Beberapa kemiripan ini, menunjukkan bukti kuat Virus Corona pada binatang bermutasi sehingga dapat menularkan dari manusia ke manusia lainnya. Prosesnya dapat saja terjadi secara alamiah karena manusia kontak dengan binatang liar.

Teringat pula sama kasus Coronavirus sebelum ini yakni MERS-CoV yang mewabah tahun 2012 di Arab (Timur Tengah) karena kontak manusia dengan unta.

Hikmahnya, manusia sebaiknya tidak mengganggu binatang liar. Alangkah baiknya bila binatang liar dapat hidup bebas di alam, rumah tempat mereka berada. Dengan begini, kita juga mengurangi risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia dan selanjutnya mengurangi risiko virus baru yang bisa menular dari orang satu ke orang lainnya.

Jakarta, 17 Mei 2020

dr. Simon Yosonegoro Liem
Yang sedang belajar tentang virus, bakteri dan jamur (PPDS Mikrobiologi Klinik) di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

#Coronavirus #COVID19 #VirusCorona
#SARSCoV2 #Wabah #Pandemi #COVID
#Corona #Virus #Penyakit #PositifCOVID

Sumber literatur:
1. Jurnal Nature
2. Jurnal Science Direct
3. Malayan Pangolin (Trenggiling yang ada di Asia Tenggara termasuk Indonesia)
4. Coronavirus di Arab Saudi
5. MERS-Coronavirus di situs resmi WHO

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun