Pak Kapolda Sumut, begitupun dengan pak Pangdam I/BB sepertinya punya atensi serius untuk mengamankan pesta demokrasi lewat Pilpres (pemilihan presiden) dan Pileg (Pemilihan legislatif) yang sudah berakhir 17 April 2019. Hasilnya, bisa terbilang baik. Karena secara umum Pilpres/Pileg ini berjalan aman dan lancar.
Satu hal yang membuat penulis yakin, bahwa Pilres dan Pileg bakal aman dan lancar, Mabes Polri sudah mengeluarkan statement (pernyataan) tegas. Ya, siapapun yang mencoba-coba membuat rusuh pesta demokrasi, diancam bakal 'tembak di tempat'.
Istilah 'People Power' Amien Rais
Statement serius ini dikeluarkan Mabes Polri semata-mata untuk menciptakan rasa aman sepanjang gawean Pesta Demokrasi.
Sejujurnya, sebagai orang awam, saya justru sempat wanti-wanti manakala terjadi hal-hal diluar dugaan. Katakanlah sejenis kerusuhan. Apalagi ada istilah 'people power' dari Amien Rais, yang mungkin bakal mengerahkan massa untuk menciptakan keributan.
Tapi puji syukur, semua ini bisa diredam. Tak ada gejolak sedikit pun yang terdengar, terkhusus untuk wilayah Sumatera Utara.
Serangan Fajar Tim Sukses
Kalau pun ada beberapa orang yang tertangkap basah para tim sukses menggencarkan 'serangan fajar', mungkin itu sudah aksi apes yang dialami para tim sukses.
Namun satu hal lagi, yang mungkin membuat konstituen lebih percaya diri datang ke TPS lantaran TNI/Polri sudah bergandengan tangan menjaga iklim agar suasana kondusif.
Di Medan misalnya, para petugas kita selain menjaga TPS (tempat pemungutan suara) mereka hilir mudik dengan menggunakan sepedamotor.
Ada yang unik terlihat pada petugas pengamanan kita. Ya, 1 unit sepedamotor ditunggangi 2 orang petugas (anggota TNI dan anggota Polri). Mereka lengkap dengan senjata.