Mohon tunggu...
Pandapotan Silalahi
Pandapotan Silalahi Mohon Tunggu... Editor - Peminat masalah-masalah sosial, politik dan perkotaan. Anak dari Maringan Silalahi (alm) mantan koresponden Harian Ekonomi NERACA di Pematangsiantar-Simalungun (Sumut).

melihat situasi dan menuliskan situasi itu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencari Uang di Internet dengan Menjadi Penulis (Tips Berbagi Pengalaman)

15 Agustus 2018   00:25 Diperbarui: 15 Agustus 2018   20:45 5275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari uang di internet bisa dilakukan siapa saja. (foto: dok pribadi)

Selanjutnya, setelah rasanya Anda cukup membuat sebuah artikel, saran saya, artikel itu kembali Anda baca. Tapi bukan membaca dengan mulut, melainkan membaca dengan hati. Karena bukan tidak mungkin terdapat di sana bahasa atau maksud-maksud yang keliru. Belum lagi, kesalahan tanda baca mulai dari huruf besar hingga tanda seru. Makanya, perlu setelah membuat sebuah artikel, baca ulanglah dengan hati.

Setelah tuntas membaca dengan hati, saya kembali menyarankan agar tidak mengirimkan langsung artikel itu ke website yang bakal dituju. Selain Anda pemula, Anda harus meminta bantuan orang lain. Bisa istri, suami, anak, orangtua, atau orang-orang terdekat. Mintalah mereka agar membaca ulang tulisan Anda. Apabila, mereka faham maksud dan tujuan artikel Anda, maka jangan ragu lagi untuk segera mengirimkannya ke website tersebut.

Dalam dunia tulis menulis, masalah yang sering dihadapi kaum pemula adalah malas dan mudah putus asa. Malas, termasuk malas membaca. Karena sejatinya semakin banyak membaca, semakin banyak yang kita ketahui tentang persoalan apapun. Banyak membaca, pikiran kita akan kaya ide yang siap dituangkan ke dalam tulisan. 

Selanjutnya, penulis muda sering mudah putus asa, manakala artikelnya ditolak atau tidak ditayang.

Saya menyarankan, jika Anda mengalami hal seperti itu, jangan pernah menyerah apalagi sampai putus asa. Ketika artikel Anda belum bisa ditayangkan, berarti artikel Anda belum berbobot, belum layak ditayang di website itu. Maka perbaikilah artikel Anda tadi. Caranya, baca ulang tulisan Anda, hal-hal apa yang dirasa kurang dalam bobot tulis itu. Setelah melengkapinya, kirim lagi ke website dimaksud. Setelah beberapa lama tidak juga dipublish, Anda bisa mengalihkan pengirimannya ke media lain.

Menulis Artikel, Jangan Menjadi Plagiator!

Ini yang sangat perlu Anda fahami. Ketika membuat sebuah artikel, jangan pernah sesekali menyadur atau meng-copy paste tulisan orang lain. Ini sangat berbahaya. Jika ini terjadi maka Anda bakal dicap sebagai plagiator, pencuri, atau masih banyak istilah lain yang maknanya serupa. Sah-sah saja mengutip sumber tulisan, tapi harap Anda mencantumkan sumber dimaksud, dari mana Anda memperolehnya. Jangan sesekali mengaku bahwa artikel ini milik Anda, padahal Anda 'copas' dari sana sini.

Biasanya, di beberapa perusahaan website mereka memiliki tim untuk mencari kebenaran atau keaslian artikel seseorang apakah asli atau saduran. Mereka bisa memastikan tulisan Anda palsu atau asli. Jadi saran saya, jangan pernah sesekali menulis artikel jika itu hanya saduran. Tulisan artikel Anda harus benar-benar original, asli buah pikiran kita.

Intinya,  dunia tulis menulis adalah sebuah konsekuensi dan rutinitas. Semakin rutin Anda menulis, semakin tajam pula style gaya penulisan Anda. Maka tak heran bagi banyak orang, menulis sudah bukan menjadi profesi, tapi menganggapnya sebagai bisnis. Karena dengan menulis, bisa menghasilkan uang banyak.

Seperti biasa, di bagian akhir, saya selalu berharap kritik atau saran konstruktif dari pembaca untuk kesempurnaan tulisan saya selanjutnya. Saya bahkan siap diundang untuk berdiskusi seputar teknis bagaimana cara mendapatkan uang di internet. Semoga! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun