Mohon tunggu...
Dowry RetnoMitayani
Dowry RetnoMitayani Mohon Tunggu... Lainnya - Humas

Saya adalah Panata Humas di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas), perguruan tinggi vokasi dibawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Temengen Terang, Was-waspun Hilang

24 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 24 Oktober 2021   13:07 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebayang gak sih kalo misal kita punya desa ditengah hutan. Untuk mencapai gerbang masuk desa saja harus menempuh perjalanan 3 km masuk kedalam hutan, padahal itu masih pulau Jawa. Kalau suasana siang, menempuh perjalanan melewati hutan pasti suasana hijau, indah, teduh, meski jalanan berbatu pun tidak jadi masalah karena terang. Kalau malam, tidak ada penerangan sama sekali, ditengah hutan, kondisi jalan pun tak nampak. Takut, ngeri, was-was, atau cukup dengan kata malas keluar rumah malam-malam.

Itulah kondisi yang terjadi pada salah satu desa di Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tepatnya Desa Temengeng. "Desa Temengeng berada di tengah area hutan KPH Cepu, Jalan masuk desa tanpa penerangan, terjal dan berbatu. Kondisi ini semakin menambah rasa was-was masyarakat setempat untuk keluar desa kecuali ada urusan penting," cerita Kepala Desa Temengeng, Sunardi di acara serah terima PJU dari PEM Akamigas kepada warga Desa Temengeng (20/10/2021).

Rupanya, kondisi seperti ini diketahui oleh salah satu dosen Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas), Pujianto. Masa kecil Pujianto ini dihabiskan di Desa Temengeng dan hingga saat ini, Pujianto ini masih memiliki teman-teman sepermainan yang tinggal di desa ini. "Saya SD (Sekolah Dasar) di sini (Desa Temengeng), jadi masih banyak teman-teman yang seusia saya yang masih saya kenal. Kalo yang muda-muda saya sudah gak tahu," ujar Pujianto.

Bersama tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Teknik Instrumentasi Kilang PEM Akamigas yang terdiri dari beberapa dosen dan juga mahasiswa, Pujian sebagai ketua timnya, mengkhususkan Desa Temengeng untuk menjadi desa sasaran pengabdian masyarakat dengan program pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU). "Kita sudah mengajukan program ini sejak 2020, namun baru disetujui dan dilaksanakan tahun ini," kata Puji.

Ada 5 titik pemasangan PJU di jalur sepanjang 3 km, tentu masih dirasa sangat kurang. Namun itu sudah sangat membantu bagi mobilitas warga Temengeng, terutama untuk perjalanan di malam hari menjadi lebih terang. "Kami sangat berterima kasih. Kami berharap untuk program ini bisa berkelanjutan, karena 5 titik itu masih belum cukup dan masih banyak titik-titik yang juga perlu PJU," ujar Sunardi.

dokpri
dokpri

Tim Pengabdian Masyarakat PEM Akamigas juga memberikan pelatihan singkat bagi warga Desa Temengeng untuk melakukan perawatan dan perbaikan PJU apabila terjadi permasalahan. "Namun apabila kerusakannya tidak bisa diatasi sendiri, kami siap membantu. Tim kami nanti yang akan terjun langsung ke lapangan," kata Roni Heru Triyanto, Kaprodi Teknik Instrumentasi Kilang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun