Mohon tunggu...
Abdul Hamid
Abdul Hamid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

problem mau belajar bahasa arab

16 Desember 2015   14:58 Diperbarui: 16 Desember 2015   14:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang akan bisa berbicara dengan bahasa arab jika dia mempunyai pembendaharan kata yang cukup, dia akan lancar mengucapkan bahasa arab jika dia terbiasa mengucapkannya, namun dia tidak akan bisa berbicara dengan tepat dan benar sesuai kaidah bahasa arab jika dia tidak menguasai ilmu kaidah arab, dan dia tidak akan bisa menulis dengan bahasa arab jika dia tidak menguasai ilmu gramatika arab

Bahasa arab –selain sebagai bahasa internasional dan sumber-sumber ilmu keislaman - merupakan bahasa yang terkaya akan kaidah kaidah bahasa dan kosa kata daripada bahasa yang lain, dan penuturan bunyinya pun berbeda, sehingga dalam pembelajarannya banyak banyak digunakan  beragam metode dengan tujuan memudahkan pelajar untuk mempelajarinya.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran bahasa Arab dengan metode apapun adalah untuk mengembangkan empat kompetensi bahasa arab sekaligus yaitu keterampilan membaca, keterampilan berbicara, keterampilan menyimak dan keterampilan menulis. Namun Hingga saat ini, beberapa lembaga yang sebagian meterinya berbahasa arab seperti pondok pesantren dan madrasah masih banyak yang menghadapi problem terkait penguasaan bahasa arab, baik yang bersifat internal atau eksternal,

Problematika pembelajaran bahasa arab yang kerap kali dihadapi pelajar adalah kaidah-kaidah bahasa yang begitu banyak yang umumnya berbahasa arab pula[1], untuk menyiasati ini maka beberapa lembaga tersebut menggunakan metode gramatika terjemah yaitu sebuah metode yang menekankan penguasaan kaidah bahasa dengan diterjemahkan sesuai bahasa pelajar dengan tujuan memudahkan pelajar dalam mahami kaidah-kaidah tersebut, namun kenyataan yang ada tidak sedikit mereka yang masih mengalami kesulitan ketika praktek langsung memahami bacaan arab khususnya kitab kuning[2] , mereka terkadang juga mengalami kesulitan ketika harus berbicara dan menulis langsung dengan bahasa arab sebab terlalu banyak memikirkan kaidah yang lumayan banyak.

Terlepas dari sistem apa yang digunakan dalam sebuah lembaga, namun tidak sedikit mereka diponpes salaf yang menguasai tata bahasa dan mahir baca kitab namun merasa kesulitan ketika harus berbicara bahasa arab, dan juga sebaliknya tidak sedikit mereka yang berada diponpes modern dan mahir dalam ketrampilan berbicara bahasa arab namun mereka terkadang merasa kesulitan ketika membaca teks arab klasik, padahal secara logika orang bisa memahami teks arab jika paham dengan gramatikanya, begitu juga seseorang bisa berbicara dengan benar jika paham gramatikanya[3].

 

[1] Ahmad sehri bin punawan, metode pengajaran nahwu dalam pembelajaran bahasa arab, jurnal hunafa, 2010

[2] Ismail Baharuddin, pesantren dan bahasa arab, jurnal thoriqoh ilmiah 2014

[3] Sapri, metode pembelajaran bahasa arab antara klasik dan medern, jurnal insania 2008

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun