Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Benarkah Gondongan Bisa Menyebabkan Kemandulan?

21 November 2017   09:49 Diperbarui: 21 November 2017   15:11 9205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, mungkin karena dipengaruhi musim hujan, saya banyak menerima pasien dewasa yang menderita gondongan, sehingga harus selalu memakai masker saat mewawancarai dan memeriksa mereka. Pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya ialah: Mengapa banyak orang dewasa yang menderita gondongan? Bukankah banyak orang yang telah divaksinasi sehingga memiliki kekebalan terhadap penyakit ini? Apa saja komplikasi dari gondongan? Benarkah gondongan dapat mengakibatkan kemandulan, terutama pada pria?

Perbedaan Gondongan dan Gondok

Sebelumnya kita harus membedakan dulu antara penyakit gondok dan gondongan. Yang dimaksud dengan penyakit gondok ialah pembesaran pada kelenjar gondok (Tiroid), kelenjar penghasil hormon tiroid, yang terletak di bagian tengah leher, dikiri dan kanan tonjolan tulang pita suara (jakun). Dalam keadaan normal, kelenjar gondok jarang terlihat. Pembesaran kelenjar gondok, bisa disertai dengan jumlah hormon tiroid yang meningkat (hipertiroidi), menurun (hipotiroidi) atau normal (eutiroidi). Penyebab pembesaran kelenjar gondok seringkali karena penyakit autoimun (sel-sel sistem pertahanan tubuh anda menyerang kelenjar tiroid anda sendiri) atau karena kekurangan yodium (gondok endemik), akibat mengkonsumsi garam tak beryodium.

Apa itu Penyakit Gondongan?

Gondongan (Inggris: mumps; Latin: parotitis epidemica) adalah peradangan yang sering disertai pembengkakan pada kelenjar penghasil ludah di pipi belakang bagian bawah (tepat didepan daun telinga) dan di leher atas (pada bagian belakang tulang rahang bawah). Peradangan terjadi pada salah satu atau kedua kelenjar (kiri-kanan), minimal selama 2 hari, tanpa ditemukannya adanya penyakit lain sebagai penyebabnya. 

Penyebaran Penyakit

Penyakit ini disebabkan oleh Paramyxovirus. Biasanya terjadi di masa kanak-kanak, tetapi orang dewasa juga dapat terinfeksi virus ini. Biasanya gondongan pada orang dewasa bukan merupakan infeksi yang berat tetapi, tapi sangat mudah menular melalui air liur dan lendir dari mulut. Penyakit ini dapat menyebar jika kita bercakap-cakap dengan penderita dalam jarak yang berdekatan, dengan berbagi peralatan makan / minum dan handuk, serta melalui percikan liur saat penderitanya batuk. Sering terjadi penyebaran penyakit yang cepat di suatu komunitas, dengan jumlah kasus yang sangat meningkat, yang disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Berada di suatu tempat tertutup yang berisi banyak orang, bersama-sama dengan seseorang penderita, dapat menyebabkan KLB. Karenanya gondongan sering terjadi pada ruang kelas yang terlalu banyak muridnya, di asrama, dan di barak-barak. Berciuman, menggunakan lipstik orang lain, dan berbagi rokok, juga memudahkan penularannya.

Gejala Gondongan

Penyakit ini biasanya menunjukkan gejala 2 sampai 3 minggu setelah masuknya virus ke dalam tubuh (masa inkubasi). Banyak anak maupun orang dewasa yang tidak memiliki gejala yang jelas atau kalaupun ada, gejalanya ringan.

Berikut ini adalah gejala yang paling umum terjadi pada orang dewasa dan anak-anak:

  • Rasa nyeri / tidak nyaman pada kelenjar ludah di depan leher atau di depan telinga.
  • Pembengkakan kelenjar ludah yang lunak, biasanya pada satu sisi leher (bisa juga pada kedua sisi leher, kiri dan kanan)
  • Nyeri dan sulit mengunyah maupun menelan makanan.
  • Nyeri kepala, leher, pipi dan testis (buah zakar) atau perut bagian bawah pada wanita.
  • Demam, kadang-kadang demam tinggi sampai menggigil.
  • Nyeri otot, kelelahan, kehilangan selera makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun