Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tony Blair, Media Sosial Bisa Menghancurkan Masa Depan Kita

6 April 2017   11:08 Diperbarui: 6 April 2017   11:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Siapa yang masih ingat dengan Tony Blair?  Tony Blair pernah menjadi Perdana Menteri Inggris selama 10 tahun (1997-2007). Pria yang memimpin partai buruh dari 1994-2007 ini memberikan pernyataan yang menarik tentang keberadaan media sosial.

Seperti yang dilansir dalam Sky News, Tony Blair mengakui bahwa jika media sosial sudah ada saat dia masih mengenyam pendidikannya di universitas, dia mungkin tidak berkesempatan menjadi perdana menteri. Ucapan Tony Blair ini bermula dari salah satu foto yang pernah diambil semasa kuliah. Di dalam foto tersebut, Tony Blair menunjukkan bahasa tubuh yang dinilai kurang sopan.

Sebenarnya ucapan Tony Blair terjadi di salah satu show, “Unspun” di chanel TV, “Dave” di Inggris. Selain berbicara tentang kehidupan politik di Inggris, dia juga berbicara kehidupan masa mudanya. Di acara ini keluar salah satu foto di mana Tony Blair bersama dengan teman-temannya. Melihat foto itu, Tony Blair menyatakan kalau bahasa tubuhnya sebagai sesuatu yang sangat memalukan, “highly embarrasing.”

Selama masa kuliah  di universitas Oxford di tahun 1970an Tony Blair pernah terlibat di salah satu kelompok grup musik. Kelompok musik ini dinamakan “Ugly Rumours.” Dia berperan sebagai penyanyi dan pemain gitar. Laiknya karakter dan tingkah laku anak muda yang suka tantangan dan hal-hal baru, Tony Blair juga mengalami itu di masa mudanya. Bahkan Tony Blair mengakui kalau ada banyak hal memalukan yang dia buat sewaktu dia masih menjadi anggota band. Dan kalau media sosial sudah ada pada waktu itu, mungkin karir politiknya tidak terjadi seperti sekarang ini.

Apa sebenarnya pesan Tony Blair? Dia mengatakan kepada host TV Matt Forde: “pengalamannya adalah peringatan bagi setiap anak muda yang ingin masuk karir politik.” Tony Blair sebenarnya hanya mengingatkan kalau bahasa dan kelakuan yang kita buat dan terlebih lagi kalau diposting di media sosial bisa menentukan masa depan kita.

Saya kira hal itu sudah terjadi di tengah kita. Ambil contoh, foto-foto calon pemimpin dengan tokoh-tokoh tertentu atau bahasa tubuh mereka yang tidak pantas. Hanya karena sepotong foto, pikiran dan pilihan politik rakyat bisa berubah.

Sebenarnya pengalaman dan nasihat Tony Blair bisa bermuara pada satu pesan. Bertanggung jawab dan bersikap positif dalam menggunakan media sosial. Media sosial bukanlah tempat membuka diri kita seluas-luasnya. Kalau ada masalah lebih baik cari orang dekat dan terpercaya daripada kita menulis aneka sumpat serapa di media sosial. Juga, tidak semua momen diabadikan di foto. Apalagi kemudian diposting di media sosial.

Saya jadi teringat foto para polisi yang berpose dengan lima mayat (orang begal). Entah apa niat para polisi itu, namun foto itu menyebar di media sosial. Pelbagai komentar bermunculan. Postingan itu bahkan dianggap tidak patut.

Polri mesti turun tangan. Kejadiannya di Lampung tetapi karena yang terlibat adalah anggota Polri, maka ini menjadi tanggung jawab satu institusi. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas  Polri Brigjen Pol. Rikwanto mesti menjelaskan kronologi di balik foto itu (Kompas com 5/4/2017). Hanya karena media sosial isu pun berubah. Bukan lagi soal usaha dan kerja keras polisi memberantas para begal, tetapi orang lebih fokus pada para polisi yang berfoto dengan mayat-mayat mereka yang ditampilkan di media sosial.

Dampak foto para polisi yang diposting di media sosial ini hanyalah salah satu contoh dari peringatan Tony Blair.  Tidak ada salahnya menggunakan media sosial. Yang paling penting, kita menggunakan secara bertanggung jawab. Kita mesti selektif antara mana yang mesti diposting dan mana yang tidak perlu diposting.

Kalau mau masa depan kita cerah, kita tidak hanya berinvestasi dengan belajar dan berusaha keras saat sekarang. Tetapi kita juga mesti bertanggung jawab menggunakan media sosial mulai dari sekarang.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun