Pekan ini terasa pekan yang cukup pelik bagi sang bintang Argentina dan Barcelona, Lionel Messi. Hukuman dilarang bermain bagi negara dan klub hampir terjadi di waktu yang bersamaan. Tengah pekan lalu dalam laga Internasional, dia mesti ditepihkan dari skuad Argentina sebagai bagian hukuman 4 kali larangan bermain. Hukuman ini disebabkan karena ulahnya bertikai dengan hakim lapangan. Sementara di La Liga pekan 28, Messi juga mesti menepih dan tidak akan menemani timnya, Barcelona menuju markas Granada. Akumulasi 5 kartu kuning yang diterimanya pada laga-laga sebelumnya memaksa Messi untuk tidak bermain.
Bagi El Barca, laga kontra Granada (3/4) dini hari nanti tidak boleh dianggap sebelah mata. Laga ini adalah momen penting untuk mendapatkan poin agar tetap menempel pemuncak klasamen, Real Madrid. Kegagalan mendapatkan poin penuh di kandang Granada bisa berakibat fatal di kubu Barca terutama soal perebutan titel juara musim ini.
Mencermati penampilan Barca musim ini, kelihatannya Barca agak kurang konsisten melawan tim-tim kuda hitam seperti Alaves, Real Betis, Deportivo la Coruna. Laga-laga seperti ini malah membuat Barca kehilangan poin penting. Karenanya bertandang ke Granada, Barca mesti tampil waspada. Apalagi virus FIFA kerap menjadi ancaman bagi tim sebesar Barca. Ya, selama sepekan, beberapa personil penting Barca dipanggil negaranya untuk bermain di ajang kualifikasi Piala Dunia. Tentunya, faktor kelelahan bisa ikut mempengaruhi penampilan tim saat bertandang ke Granada. Dan situasi yang makin rumit adalah mereka akan bertandang tanpa kehadiran top skorer sementara La Liga musim ini, Lionel Messi.
Tak elak juga, efek ketergantungan pada Messi bisa menjadi batu sandungan Barca merebut trofi musim ini. Â Pada musim ini Messi pernah tidak bermain di tiga laga. Tanpa kehadirannya, Barca hanya mampu menang sekali melawan Sporting Gijon. Sementara melawan Celta Vigo, Barca meraih kekalahan dan berakhir seri melawan Malaga. Sementara itu, saat Messi diistirahatkan dan masuk sebagai pemain pengganti, Barca juga cukup sulit meladeni lawan-lawan mereka. Contohnya Messi bermain sebagia pemain pengganti Barca mesti keok di tangan Alaves (2-1) di Camp Nou.
Mungkin yang membuat anak-anak asuhan Luis Enrique sedikit longgar saat melawan Granada adalah soal performa Granada musim ini. Granada adalah salah satu tim yang sedang berada di zona degradasi. Di musim ini, Granada hanya memenangkan empat pertandingan dan mesti duduk di posisi 19 klasemen.
Namun salah satu hal yang Barca mesti ingat saat Granada melawat ke Camp Nou pada pertemuan pertama mereka musim ini. Pada pertandingan itu Barca hanya berhasil mencetak 1 goal. Taktik bermain bertahan dengan menempatkan 10 pemain di sektor pertahanan menyulitkan Barca mengembangkan permainan. Dan kalau hal yang sama dilakukan di markas mereka, bukan tidak mungkin Barca akan mengalami masa-masa sulit. Dan ini bisa menentukan masa-masa akhir perebutan titel. Terlebih sang musuh bebuyutan Real Madrid akan menjamu salah satu kuda hitam, Alaves. Di atas kertas, Real Madrid dengan mudah merengkuh poin dari sang tamu di Santiago Bernabeu.
Karenanya, melawan Granada Barcelona membutuhkan pengganti Messi. Sosok Neymar dianggap pantas untuk menggantikan Messi pada laga melawan Granada. Neymar juga dipandang sebagai sosok yang bisa meluluhlantakan virus ketergantungan pada Messi. Neymar yang bersinar bersama Tim Samba pada laga-laga internasional diharapkan untuk mengeluarkan tajinya buat Barca. Kemenangan melawan Uruguay dan Paraguay menunjukkan peran dan kualitas Neymar. Sebagai kapten tim, Neymar berhasil mengantarkan Brasil ke Rusia. Fans Barca tentu berharap penampilan yang sama dari Neymar muncul saat mereka berkunjung ke markas Granada.
Kehilangan poin di kandang Granada akan berdampak sangat krusial. Ini bisa memutuskan perebutan trofi La Liga Spanyol musim ini. Di satu sisi, Neymar diharapkan hadir sebagai penyelamat Barca agar bisa terus menempel Real Madrid di puncak klasemen.***
