Â
Ketika Barcelona menderita kekalahan 3-2 dari Villareal pada pekan ke-37 La Liga Spanyol musim 2024/25, hal itu tak begitu dipersoalkan. Alasannya, saat itu trofi La Liga Spanyol sudah pasti menjadi kepunyaan Barca.
Laga itu seperti formalitas. Apalagi, di waktu yang persis sama, Barca merayakan pencapaian sebagai kampiun Liga Spanyol musim ini di depan pendukungnya sendiri.
Situasi barangkali berbeda jika kekalahan itu mempengaruhi peta persaingan Liga Spanyol. Dalam mana, musim kompetesi hanya menyisahkan satu laga. Pastinya, kekalahan itu akan menjadi bom waktu yang meruntuhkan mentalitas Barca.
Di balik kekalahan itu, salah satu hal yang sempat disoroti adalah performa penjaga gawang Andre Ter Stegen. Laga tersebut menjadi aksi "come back" Ter Stegen setelah sekian lama menepi lantaran menderita cedera.
Terang saja, Pelatih Hansi Flick langsung memberikan tempat sejak menit pertama bagi Ter Stegen sebagai kiper utama. Keputusan Flick cukup beralasan lantaran trofi sudah diamankan dan juga itu bisa menjadi arena "pemanasan" sekaligus pembuktian Ter Stegen yang baru kembali dari cedera panjang.
Akan tetapi, performa kiper asal Jerman itu berada di bawah level terbaik. Ketidakpulihan dari masalah cedera menghantui kepercayaan diri dari kiper Timnas Jerman tersebut sehingga gagal membendung gol-gol Villareal.
Tak sedikit suporter Barca yang mengeluh dan merasa kuatir dengan performa Ter Stegen sembari berseru untuk segera mencari kiper baru. Terlihat manajemen Barca sadar dengan situasi tersebut sehingga merayu Wojciech Szczesny untuk memperpanjang kontraknya selama satu musim.
Rupanya, persoalan kiper menjadi salah satu agenda penting Barca saat ini. Di tengah pelbagai spekulasi pendekatan Barca antara Luis Diaz dari Liverpool dan Marcus Rashford dari Manchester United yang lagi dipinjamkan ke Aston Villa, Barca tak terduga langsung tancap gas mendapatkan tanda tangan Joan Garcia.
Lantas, siapa Joan Garcia?