Bilbao, tepatnya Stadion San Memes akan menjadi tempat perhelatan final Piala Liga Eropa musim 2024/25. Dua tim tamu asal Liga Inggris, Manchester United dan Tottenham Hotspur akan beradu otot dan otak di kediaman dari klub Athletic Bilbao tersebut.
Duel tim sesama Liga Inggris itu seperti menjadi penghiburan di tengah absenya klub asal Liga Inggris pada partai final Liga Champions Eropa. Juga, hasil duel kedua tim ini sangat signifikan lantaran kedua tim sama-sama berada dalam titik terendah di Liga Inggris.
Dengan ini, trofi Liga Eropa akan memberikan efek tersendiri pada kedua tim. Pada tempat pertama, MU yang sementara bercokol di posisi 16 klasemen sementara Liga Inggris dan Tottenham di posisi ke-17 mempunyai kans untuk mendapatkan tiket Liga Champions Eropa apabila memenangkang trofi Liga Eropa musim ini.
Lebih jauh, raihan kedua tim itu akan menciptakan sejarah tersendiri. Dalam mana, belum ada dalam catatan sejarah Liga Eropa ada tim yang berposisi 14 ke bawah seperti MU dan Tottenham memenangkan trofi Liga Eropa.
Pada tempat kedua, hasil duel itu bisa secara tak langsung menghapus catatan negatif yang tertoreh selama satu musim di Liga Inggris. MU dan Tottenham menghadapi musim yang sulit lantaran rentetan hasil negatif di kompetesi domestik hingga berujung pada keluar dari 10 besar klasemen Liga Inggris.
Walaupun peluang untuk degradasi sudah tak mungkin bagi MU dan Tottenham, posisi di klasemen sudah cukup mencoreng wajah dari kedua tim yang terbilang kuat di Liga Inggris.
Kendati demikian, status favorit tak bisa dihindari. Apabila menilik performa kedua tim selama perhelatan Piala Eropa, MU tampaknya lebih difavoritkan untuk mengangkat Piala Liga Eropa musim ini daripada Tottenham.
Ada beberapa alasan yang mendasari status favorit "Setan Merah". Alasan paling pertama adalah catatan positif MU selama turnamen kasta kedua di benua Eropa tersebut. MU menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di kompetesi benua Eropa musim ini.
Ditambah lagi, catatan negatif itu dibarengi oleh tuah Ruben Amorim. Amorim yang direkrut dari Sporting Lisbon pada bulan November tahun lalu mempunyai catatan yang serarah dengan MU. Dalam mana, sejak dari Sporting sewaktu masih bermain di Liga Champions hingga terlibat dengan MU di Liga Eropa, Amorim belum menghadapi kekalahan.
Selain itu, MU mempunyai kesiapan skuad yang cukup mumpuni. Selain karena faktor Bruno Fernandes yang menjadi aktor penting perjalanan MU selama Piala Liga Eropa, juga Amorim menemukan kembali mentalitas pemenang ala Casemiro. Casemiro yang pernah memenangkan tiga trofi Liga Champions Eropa secara berturut-turut dengan Madrid seperti menemukan kembali mentalitas pemenang di tangan Amorim.
