Negara Brasil termasuk lumbung pesepakbola berkualitas. Pernyataan ini terbukti tak hanya lewat banyak pesepakbola asal Brasil yang berkarir di klub-klub besar di Eropa, tetapi juga kesuksesannya menjadi juara Piala Dunia selama lima kali.
Akan tetapi, reputasi Brasil sebagai tim juara terlihat luntur dalam lebih dua dekada terakhir. Memang, Brasil masih memproduksi banyak pemain top yang bermain di klub-klub besar. Namun, realitas itu berjalan terbalik dengan kiprah para pemain tersebut dengan Timnas Brasil di kancah turnamen internasional.
Tak pelak, legenda Timnas Brasil seperti Ronaldinho dan Ronaldo pernah menyampaikan kata-kata sinis. Ronaldo sendiri pernah menyatakan jika lebih betah untuk menonton pertandingan tenis daripada menonton permainan Timnas Brasil.
Ronaldinho bahkan menilai jika tim Brasil yang bermain di Copa America 2024 adalah tim terburuk. Mantan pemain Barcelona dan AC Milan itu juga menyatakan bahwa dia tak akan merayakan kemenangan Brasil jika menjuarai turnamen Copa America 2024, yang kemudian dimenangkan Argentina.
Dalam dua piala dunia terakhir, Brasil tak lagi dipandang sebagai favorit. Juga, di level Copa America, Brasil tertinggal satu langkah dari rival abadinya di Amerika Selatan, Argentina yang mana menjadi kampiun dalam dua turnamen Copa America terakhir.
Situasi itu pun berujung pada pergantian beberapa pelatih dari waktu ke waktu. Edisi yang terakhir dalah pemecatan Dorival Junior sebagai pelatih pada bulan Maret lalu setelah Brasil menderita kekalahan telak dari Argentina (4-1) dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, langkah pergantian pelatih tak kunjung membuahkan hasil. Oleh sebab itu, pilihan untuk merekrut dan mendapatkan tanda tangan Carlo Ancelotti yang sudah popular menjadi salah satu langkah yang tepat.
Sebelumnya, Brasil juga pernah dikaitkan dengan Pep Guardiola. Akan tetapi, spekulasi itu tak terealisasi lantaran Guardiola memilih untuk memperpanjang kontrak kerjanya dengan Man City.
Pada tempat pertama, pilihan untuk merekrut Ancelotti sebagai pelatih tim bisa menjadi cara Brasil untuk memenuhi mimpi menjadi juara Piala Dunia 2026. Dengan segudang pengalaman sebagai pelatih di klub-klub besar Eropa, Ancelotti dipandang sebagai sosok yang tepat.
Salah satu kelebihan Ancelotti adalah faktor pengalaman. Faktor pengalaman itu menciptakan sebuah tim yang bisa memilih bermain pragmatis dan mementingkan hasil akhir.
