Gol penyerang Paris Saint Germain (PSG) Ousmane Dembele pada menit ke-4 ke gawang Arsenal pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa di stadion Emirates (30/5/25) langsung menyengat Arsenal dan membungkam supporter Arsenal.
Gol itu sudah cukup membuat PSG pulang dengan kepala tegak dan menjadi bekal berharga pada leg kedua. Pada leg kedua PSG akan berlaku sebagai tuan rumah dan itu menjadi salah satu faktor pendukung untuk bisa tembus ke partai final.
PSG tampil mendominasi terlebih khusus di babak pertama. Arsenal tampil lebih efektif dan mulai mendominasi pada babak kedua.Â
Efektivitas permainan Arsenal itu sempat membuat beberapa kali gawang PSG terancam. Dengan pola serangan balik cepat, Arsenal coba mengejar ketertinggalan.
Terlihat gol cepat PSG membangkitkan daya serang balik Arsenal. Namun, upaya anak-anak asuh Pelatih Mikel Arteta mentok di tangan penjaga gawang Gianluigi Donnarumma.
Penjaga gawang asal Italia itu menjadi benteng terakhir nan tangguh sekaligus penyelamat PSG. Tercatat lima kali Donnarumma melakukan penyelamatan gemilang dan menggagalkan upaya PSG menyamakan kedudukan.
Terang saja, Donnarumma pantas dianugerahi sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut. Lima tendangan tepat sasar Arsenal mentok di tangan Donnarumma.
Anugerah "man of the match" tersebut seperti menjadi penebusan bagi Donnarumma di laga sebelumnya sewaktu PSG tunduk 3-2 dari Aston Villa di leg kedua babak perempat final.Â
Hampir saja Villa membalikkan keadaan dan memupuskan impian PSG ke semifinal. Namun, Donnarumma menjadi penyelamat PSG dan mengakhiri upaya"ramontada" Villa.
Dalam laga tersebut Dembele sebenarnya menolak trofi sebagai "man of the match" lantaran menilai Donnarumma lebih pantas untuk mendapatkan gelar tersebut.